1433 HI'tikafMasjidNabi Sallallahu’alaihi wasallamPenataran Seputar RamadhanRamadhanYusran AnsharZuhud
Part 5. Penataran Seputar Ramadhan 1433 H (Little Thing.... Untuk Saudariku)
PSR
1433 H @Masjid Kampus Universitas Hasanuddin
“Menjadi
Muslim Kaffah dalam Madrasah Ramadhan”
17-18
Sya’ban 1433 H/ 7-8 Juli 2012 M
Keistimewaan 10 Akhir bulan
Suci Ramadhan
Ust. H. M. Yusran Anshar Lc
o
Nabi Shallallahu’alaihi wasallam beribadah
sungguh-sungguh, berbeda dari hari-hari biasanya baik hari-hari sebelum atau
setelah 10 hari terakhir.
o
Ketika 10 hari terakhir datang, maka ada tiga
hal yang beliau Sallallahu’alaihi wasallam lakukan
1)
Sungguh-sungguh beribadah
-
Beliau membangunkan istri-istrinya
-
Beliau menghidupkan malam harinya; malam harinya
bagai siang, beliau tidak kenal tidur lagi.
2)
Ibadah i’tikaf
-
Secara bahasa
Berdiam di suatu tempat untuk melakukan suatu pekerjaan
yang secara konsen; tidak mau diganggu, baik ataupun buruk. Misalnya , belajar,
online, dsb.
-
Secara Istilah
Berdiam di masjid dalam rangka ibadah.
-
Ada syarat/sifat/aturannya i’tikaf. Dalil
disyariatkannya i’tikaf yakni
1.
QS:2:125 (Sunnah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam)
2. QS: 2:187 (Disempurnakan oleh Nabi
Shallallahu’alaihi wasallam)
- Nabi Shallallahu’alaihi wasallam melaksanakan
i’tikaf hingga ia
wafat.
-
I’tikaf kata sebagian ulama hukumnya sunnah
muakkad.
Imam zuhri = (Di zaman Tabi’in) seakan-akan ia menganggap
i’tikaf adalah ibadah yang telah dilupakandi zaman Tabi’in).
-
I’tikaf hukumnya wajib jika ia bernazar (untuk
beri’tikaf), yang jika ditinggalkan akan berdosa.
-
Bagi wanita yang ingin beri’tikaf harus meminta
izin kepada walinya.
-
Keutamaan i’tikaf
1.
Wasilah untuk berjumpa dengan Lailatul qadr
2.
Untuk menunggu-nunggu waktu shalat berikutnya
dianggap shalat bagi orang-orang beri’tikaf, asalkan memasang niat misalnya
abis shalat dhuhur niat nunggu shalat ashar
3.
Berpeluang mendapatkan shaf paling depan saat
shalat (sangat besar keutamaannya), yang penting i’tikafnya sungguh-sungguh
4.
Meltih diri untuk cinta masjid
5.
Orang yang i;tikaf akan khusyuk ibadahnya karena
matanya terjaga, tidak berinteraksi dengan banyak orang
6.
Menjaga diri dari hal-hal yang merusak pahala
puasa (misalnya, dari mendengar sesuatu yang nggak semestinya didengar, atau melihat yang nggak semestinya dilihat,
etc.)
7.
Melatih kesabaran (karena Allah)
8.
Orang yang i’tikaf akan banyak
bermuhasabah/intropeksi diri
-
3)
Malam yang lebih baik dari 1000 bulan; Malam
lailatul qadr boleh jadi di seluruh 10 hari terakhir karena ia
berpindah-pindah, tidak mungkin kitra mencapai 10 hari terakhir kalau startnya
tidak baik.
Zuhudlah di dunia, maka Allah akan mencintamu (Salah satu bentuk zuhud adalah
beri’tikaf di masjid)
Sourch:
Ust. H. M. Yusran Anshar Lc
Wallahu’alam
0 komentar