1433 Hbid'ahmuzzammilPenataran Seputar RamadhanRamadhanrasulullahShalatshalat lailsofyan nurtarawihuniversitas hasanuddin
Part 4. Penataran Seputar Ramadhan 1433 H (Little Thing.... Untuk Saudariku)
PSR 1433 H
@Masjid Kampus Universitas Hasanuddin
“Menjadi Muslim Kaffah dalam Madrasah Ramadhan”
17-18 Sya’ban 1433 H/ 7-8 Juli 2012 M
Ada Apa
dibalik Shalat Tarawih?
Sofyan Nur
Lc.
1. Fiqih Tarawih
ü Sedikit tidurnya, karena
melaksanakan qiyamul lail
ü Sedikit tidurnya, berdoa
di kala sahur
ü QS: Al-Muzzammil: 1-2
Perintah untuk bangun dimalam hari; Di awal-awal
Islam, shalat malam diwajibkan. Setelah syariat shalat fardhu turun lalu shalat
malam dijadikan sunnah. Bagi ulama, hukumnya sunnah muakkad.
ü Sebaik-baiknya shalat
setelah shalat fardhu
ü Akan diampuni dosanya yang
telah lalu(jika qiyamul lail di bulan ramadhan)
2. Sifat shalat tarawih= Shalat
Lail dibulan Ramadhan
ü Tidak lebih dari 11 rakaat
(hadist dari ‘aisyah)
ü Shalat Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam adalah 13 rakaat
Jadi, kebiasaan Nabi Shallallahu’alaihi wasallam saat
shalat malam (diluar bulan ramadhan) adalah 11 atau 13 rakaat. Di kalangan
ulama keduanya bukan batasan jumlah rakaat. Bahkan sebagian ulama ada yang
melaksanakan shalat sebanyak 23 rakaat pada masjid di Madinah dan Mekah. Bahkan
ada yang 39 dan 49 rakaat.
Syahlul Islam Ibnu Taimiyah: Semuanya bisa
dilakukan, sesuai kemampuan jama’ah. Tentu saja yang paling baik adalah yang
disunnahkan Nabi Shallallahu’alaihi wasallam; yang ia lakukan pun bukan putusan untuk tidak
menambah rakaat.
3. Shalat tarawih yang baik
adalah yang berdirinya lama dan bacaannya panjang. Shalat tarawih dilakukan
salam disetiap dua rakaat, dan istirahat setiap selesai 4 rakaat. Tarawih dalam
bahasa Arab artinya istirahat-> sejenak; lebih lama dari 2 rakaat pertama.
4. Bid’ah
Jika jumlah rakaatnya banyak, tapi waktunya
sedikit alias cepat selesai. Tidak ada tu’maninah dalam shalat seperti ini, sebahian
kebut-kebutan. Padahal seharusnya khusyuk dalam menjalankan ibadah. Jika memang
jama’ah tidak kuat berdiri
lama, maka rakaat bisa ditambah misalnya 20 rakaat.
5. Keutamaan
1) Mendapatkan ampunan dosa
yang telah lalu (pada bulan rakaat) dengan dorongan iman dan untuk mencari
pahala.
2)
Shalat tarawih bersama imam seperti shalat semalam penuh.
Kesalahan: Banyak orang shalat
tarawih, pulang meninggalkan imam dari masjid. Padahal imam masih ingin witir
maka, baginya tidak mendapatkan keutamaan ini (seperti shalat semalam penuh).
3)
Shalat lail adlahb kebiasaan orang shalih
“sebaik-baik lelaki adalah Abdullah (yakni
Abdullah bin Umar bin Khattab Radhiallahu’anhuma, seandainya ia shalat di waktu malam” Hadist.
Semenjak mendengar hal tersebut, beliau tidak pernah lagi
meninggalkan shalat lail-nya.
4)
Di malam hari ada stau waktu dimana Allah akan mengabulkan doa
hamba-hamba-Nya yang berdoa.
6. Tidak pernah dicontohkan/Bid’ah-bid’ah Seputar Shalat Lail
(Ramadhan/bukan Ramadhan)
1) Menyeru jama’ah dengan mengatakan, “Ash Sholaatul Jaami’ah”
2)
Dzikir jama’ah; ada di setiap 2 rakaat/sebelum witir.
Syaikh bin baas-> Tidak diperbolehkan jama’ah membaca dzikir secara
bersama/dikomandoi, tapi sendiri-sendiri.
3)
Membiasakan-mewajibkan membaca al-ikhlas, al-falaq, an-naas setiap
rakaat terakhir witir secara khusus, tidak diganti-ganti.
4)
Melafadzkan niat untuk shalat tarawih yang dikomandoi oleh imam, di
akhir shalat witir imam menyeru jama’ah-memimpin jama’ah untuk berniat puasa
besok hari
7. Bulan ramadhan= 10 awal – 10 pertengahan – 10 akhir
Tidak tepat jika dibagi-bagi/dikhususkan.
Misalnya, 10 hari awal ramadhan akan diampuni dosa. Tapi yang paling istimewa
bahwa akhir ramadhan adalah hari-hari terbaik (10 atau 9 hari terakhir), dan
yang paling baik lagi adalah malam lailatul qadr.
Sourch:
Sofyan Nur Lc.
Ketika ada bid’ah muncul, maka aka nada sunnah yang mati
Wallahu’alam
Insya Allah… to be continued.
0 komentar