hati manusia itu ajaib. kita punya radar yang bisa mendeteksi banyak sekali yang nggak tertangkap mata dan telinga. setiap hati punya radar seperti itu.

ada orang yang bilang sayang sama kita. tapi kita tau aja kalau sebenarnya tidak sungguhan sayang. ada orang yang bilang mereka teman kita. tapi kita tau aja kalau sebenarnya tidak sungguhan teman. ada orang yang melakukan kebaikan untuk kita. tapi kita tau aja kalau sebenarnya tidak sungguhan baik. intinya, radar ini bisa mendeteksi–ketulusan. 

radar ini bisa juga nge-hang. kalau kita duluan punya prasangka dan praduga, radar ini rusak fungsi aslinya. ada orang yang sungguhan sayang sama kita, tapi kita tidak berhasil menangkap perasaan yang sama. ada orang yang sungguhan menganggap kita teman, tapi kita terus-terusan menyangkal kebenaran. ada orang yang melakukan kebaikan hanya untuk melakukannya, tapi kita menilai bahwa itu dilakukan karena ada maunya. dan lebih berbahaya, kalau yang terjadi adalah kebalikan. orang yang menganggap kita biasa saja, justru kita kira sayang, peduli, baik. yang ini kegeeran namanya.

nah. bagaimanapun juga, kita harus belajar. tidak hanya memberi dengan ketulusan. tetapi juga menerima dengan ketulusan. 

supaya radar kita berfungsi dengan baik. supaya, nurani kita tak bohong dan tak bisa dibohongi, apalagi kepada dan oleh diri sendiri.

dalam beberapa hal, taking things for granted saves you. terima saja. jangan banyak tanya. percayalah bahwa apa yang datang kepadamu sama dengan apa yang pernah keluar darimu. karena demikianlah semesta berlaku.

tulisan ini milik mutia prawita,  disadur dari prawitamutia.com