Memaafkan dan Dimaafkan
Ketika
teman akrab berbuat buruk pada hingga mengecewakan maka tak jarang bikin kita
ngambek dan bersedih. Satu kesalahan itu membuat segala kebaikannya yang
bergunung-gunung dimasa lalu seperti tidak ada artinya atau bagai debu yang
beterbangan. Innalillah... Iya kita boleh kecewa namun sepertinya keliru kalo
kita terlalu berlarut-larut dan membiarkan godaan syaithon untuk mengaburkan mata hati dan
akalseolah teman kita ini tidak punya kebaikan sama sekali.
Lalu
ku teringat tentang berapa trilyun dosaku hingga kini umurku telah memasuki
seperempat abad. Dan ku merenungi betapa baiknya Allah masih memberiku oksigen
gratis, memberiku tempat tinggal, keluarga yang lebih dari cukup, dan yang
paling membuatku terpukau adalah bagaimana Allah menutup semua aib-aibku.
Setiap dosa punya peluang untuk Allah ampuni, dan tentu kita sangat ingin kalo
dosa kita yang bagai pasir dipantai itu akan
Allah ampuni. Lalu kenapa kita yang hanya manusia biasa ini, yang tidak
ada jaminan syurga padanya lantas menjadi berlarut-larut dalam menyikapi sebuah
kekecewaan? Hal ini seperti membuka mataku, menegur hati dan akalku untuk
belajar memaafkan orang lain, belajar merenungi kebaikan-kebaikan orang lain. Sebab
dimasa depan kita tidak pernah tahu, mungkin kita akan tergelincir pada sebuah
kesalahan yang membuat orang lain kecewa setengah mati, tentu kita ingin dan
butuh ridho dan maafnya, bukan? Maha Suci Allah yang mempergilirkan keadaan.
Kemurahan
Allah lah mungkin menjadi sebab kita ga boleh secara
terang-terangan membuka aib yang sudah Allah tutupi. Misalnya saja cerita atau ngeluh
di sosial media, merdunya suaranya boyband
XXXX ini untuk aku nikmati atau duh... kemarin main, boncengan dan berdua-duaan
sama bukan mahrom. semoga Allah mengampuniku. Lalu kita dapat apa kalo
semua orang tahu aib-aib kita atau kemaksiatan yang kita lakoni?
credit to the real owner
credit to http://christlivesinme-sanctified.tumblr.com
Aib yang ditutup Allah adalah sebuah nikmat
sebab tidak sedikit saudara kita diluar sana Allah singkap kekurangan-kekurangannya bahkan
seisi negeri tahu, bahkan hingga generasi demi generasi tahu. Dan aib yang
ditutup ini pula menjadi pengingat bagi kita untuk terus memperbarui niat dan
amalan, untuk bergegas melakukan kebajikan-kebajikan agar mampu menambal atau membersihkan
hati kita yang sudah terlanjut dipenuhi dengan noktah-noktah dosa yang hitam
dan kelam. Segala puji bagi dan hanya
bagi Allah Ta’ala.
belajar melupakan semua kebaikan yang telah kita perbuat kepada orang lain dan belajar mengingat semua kebaikan yang orang lain lakukan kepada kita. (credit this quote to the owner)
0 komentar