[EDISI TEMAN 4] Mudah-mudahan Cerita Penjaga Cinta.. Berakhir Indah
Cinta
adalah satu hal yang tidak pernah ada habisnya untuk dibahas.. untuk dibagi..
untuk diingat..
Jatuh
cinta adalah satu hal fitrah bagi setiap insan. Namun terkadang cara
menyampaikan, cara menunjukkan, cara membuktikannya yang terkadang masih kurang
tepat um.. pacaran misalnya..
Aku
punya seorang teman yang juga pernah berbagi cerita tentang cinta
Di
sebuah sekolah terkenal, ketika dia masih duduk di bangku sekolah yang masih
cukup belia, dia berhasil masuk ke kelas unggulan selama beberapa semester. Kelas
tersebut isinya adalah bisa dibilang orang-orang unggul, secara akademik terpintar
dari seluruh siswa di tingkatan kelas tersebut.
Dan..
di kelas itulah cerita cinta bermula..
Ia
pernah cerita tentang seorang cowok yang pintar dikelasnya (iyalah.. kan di
kelas itu isiny otak-otak encer hehe) mereka sering bertukar pesan di kelas,
yang kodenya hanya mereka berdua yang tahu.
Cowok
ini kata temanku secara fisik tergolong cakep (walaupun saat itu katanya ia
sangat kurus)
Aku
tahu sedikit tentang dia.. kesimpulanku bahwa memang dia tergolong orang yang
pandai. Dia pun pernah memenangi sebuah kompetisi akademik tingkat murid bimbel
yang pernah diadakan oleh otoritas lembaga bimbel tersebut (yaa… kebetulan teman ku ini pernah
cerita tentang prestasi si cowok pada sebuah lomba yang diadakan oleh salah satu lembaga bimbel di
Makassar, yang saya saat itu bimbel di bawah lembaga yang sama dengan si
cowok.. meskipun beda cabang)
Gimana
kalo yang cewek kita sebut.. Nisa
Dan
cowokny kita kasi nama.. Fatih
Cerita
ini sudah cukup lama.. dan aku tak begitu ingat lagi apakah waktu itu.. mereka
sampai pacaran atau hanya berakhir saling mengagumi.
Yang
aku tahu mereka pernah berbicara di salah satu pekarangan sekolah..ada hal
indah yang mereka bicarakan.. malu malu ala anak sekolahan hahahaha…
Waktu
si Nisa ini sakit, si Fatih mungkin karena barusan jatuh cinta kali yaa.. atau
mungkin liat di tivi.. atau murni datang dari hatinya.. dia nelfon si Nisa..
bakalan nekat mau jenguk Nisa, dan menceritakan rencana konyol nya untuk
memakai jilbab saat menjenguk Nisa. Ya ampuuun.. jadul tapi cukup terdengar
manis bagi siswa yang masih memakai seragam biru waktu itu hehehe
Namun..
kisah manis mereka berdua nggak jalan begitu lama.. secara yaa.. si Fatih itu
populer, dan.. banyak yang suka :’)
Aku
mendengar beberapa kisah manis diatas saat aku duduk di bangku SMA. Saat itu
aku sekelas sama si Nisa. Dan mulailah ia bercerita banyak
Suatu
waktu ekskul yang aku ikuti di bangku SMA akan mengadakan perlombaan bergengsi
tingkat SMA. Dan.. berita hebohnya adalah tim si Fatih bakalan ikut lomba dong,
secara tahun kemarin yang boyong piala umum adalah dari sekolahnya. Sejak lulus SMP, si Fatih melanjutkan sekolah
di salah satu sekolah unggulan juga di Makassar. Sekolah itu nggak Cuma hebat
dibidang akadmik saja, tapi juga dibidang ekskul.
Aku
dan Nisa saat itu juga menjadi anggota pers sekolah dan diperintahkan sama
pimpinan redaksi kami untuk meliput kegiatan akbar tersebut. Tentunya ini jadi
hal yang manis lagi buat Nisa.. kami baru saja selesai mengambil foto dan
mewawancara salah satu perwakilan tim dari setiap sekolah (kalo nggak salah itu
hari ada 9 tim sekolah yang jadi peserta) dan masih ada satu, dua sekolah lagi
yang tersisa. Aku dan Nisa finally tiba di pintu ruangan tim sekolah berikutnya.
“permisi kak, kami dari tim redaksi SMA xxx
akan mewawancarai salah satu anggota tim skolah anda, untuk diliput dan
diterbitkan di mading sekolah kami,” kataku
Kurang
lebih pertanyaan kaku saya kayak begitu hehe
Dan..
datang ke kelas itu sama saja bikin si Nisa liat Fatih dan otomatis bikin dia
balik lagi ingat masa lalunya
Mereka
berdua juga sempat bertemu saat seleksi olimpiade sains.. pertemuan yang berdurasi 10 detik itu aku pikir memberi
sedikit cerita lagi buat kami.. anak-anak SMA yang selalu heboh hehe
Itu
sepenggal cerita manis yang aku ceritakan saat
mreka masih bergelar sebagai siswa.
Aku
tak pernah dengar lagi cerita tentang fatih dari mulut Nisa. Mungkin.. karena
kita sama-sama mulai masuk ke usia yang lebih dewasa lagi.. dimana cerita manis
itu tak lagi menjadi topik utama . Nisa melanjutkan sekolah di Jawa, sedangkan
Fatih lanjut di kedokteran kampus ku dan itu…. Tanpa ikut SNMPTN alias lewat
jalur undangan.. subhanallah ini orang pintar banget yah… (kok tahu??? Iyalah..
kan orang terdekatku jadi guru di sekolahnya Fatih =-.=)
3
tahun lebih aku dengar kabar kalo temanku di Kedokteran yang namanya Nurul sudah
yusidium pas abis kkn. Waw.. aamazing. Dan itu artinya semester berikutnya dia sudah koas, sementara statusku masih tercatat sebagai mahasiswa semester
7 (semangat khof!!!! hehe)
Akhir
desember 2014 hingga permulaan awal Januari 2014 adalah hari yang akan sulit aku lupakan. Orang
yang jadi hero di rumahku mesti dirawat di rumah sakit, dan menurutku
penyakitnya adalah penyakit yang menakutkan. Dalam jangka waktu sepanjang itu..yah..
dia harus dirawat di rumah sakit. Hari pertama di rumah sakit aku banyak
mendengar cerita dari ibuku.. beliau berkata bahwa penjenguk abi sangaaaaaaat
banyak. Mulai dari murid, koas, sampai dokter yang dulunya jadi siswa di tempat
abi ngajar. Mendengar hal itu.. saya
benar-benar terharu. Betapa hal yang membahagiakan, suatu saat.. kita bertemu
dengan seorang guru kita.. dan saat itu kita sudah sukses dan membagi
kebahagiaan kita dengannya :’)
Dan..
hal yang aku tidak duga terjadi ketiga waktu magrib hampir menjelang. Saat itu
aku sudah siap-siap untuk pulang (maklum adik-adik ku masih kecil, so..mesti
balik rumah ngurus mereka.. belum bisa ikutan jaga abi).
Dan..seorang
yang rasanya aku kenal memasuki kamar abi. Dia berpakaian putih.. tampak tegak
dengan jas itu.. dan lelaki itu menyapa abi dan mulai bertanya-tanya layaknya
seorang dokter sungguhan. Ibuku meladeni setiap pertanyaannya, maklum abi masih
belum stabil.
Aku
justru memastikan ingatanku dengan melihat name tag-nya, what????????? Ini bener-bener
Fatih… “dokter muda”
Ternyata
si Fatih gelombang yusidiumnya sama
kayak Nurul wkwk
Masha
Allah.. ini orang perasaan baru diceritain 3
tahun lalu, dan sekarang.. sudah ada di depan mata dengan jas putihnya…
cuman bisa bilang.. masha Allah dan saluuut atas kepandaian dan kesuksesannya sejauh ini :”)
Aku
jadinya ingat Nisa loh.. tapi keadaan saat itu tidak memungkinkan ku untuk
membahasnya dengan Nisa
Sebulan
kemudian grup LINE, SMA ku lagi rame-ramenya..haha
Dan
disitu aku lihat nisa ikutan chatting, jadinya aku ingat si Fatih..
Aku
chat pribadi dengan Nisa.. cerita cukup
banyak termasuk tentang Fatih..
Bermula
dari cerita kalo aku tahu si Fatih koas di rumah sakit itu.. dan ternyata si
Nisa udah tahu. Dia tahu dari obrolan teman-teman seragam birunya. Dan hanya
menajdi silent reader hehehe.. bener-bener cinta pribadi, ga banyak bicara..
cukup dalam hati saja : )
Nisa
mulai bertanya tentang Fatih dengan pertanyaan-pertanyaan couriousnya ala ala
anak SMP hehe “bagaimana dia? Masih ganteng kah?
“aduh
Nisa saya tak tahu definisi ganteng buat kamu.. yang teringat kalo rambut nya
jadi jauh lebih panjang dan mulai jerawatan hahaha”
“hahah.. gantengku kalo versi Indonesia itu kayak herjunot Ali, kalo korea kayak Kai atau Sehun, kalo barat kaya Adam Lavine”
“hahah.. gantengku kalo versi Indonesia itu kayak herjunot Ali, kalo korea kayak Kai atau Sehun, kalo barat kaya Adam Lavine”
“Busett..
(dalam hati), btw masih kh..?” (mksdku.. you know lah guys arah pertanyaan ku? xD)
“Ga
tau masih atau tidak,, kalo d pancing terkadang masih.. tapi kalo tidak
dipancing biasa biasa aj”
“keep
In secret yah.. apapun kisahnya, dengan siapapun kelak , semoga kisah kamu berakhir
kayak Fathimah dan Ali”
-end-
Nyatanya
yang pertama jadi ngasih kesan mendalam yah .. walaupun aku nggak tau dengan
kisah cinta orang lain.. : ) itu cukup manis untuk diingat
Namun..
aku mensyukuri waktu zaman sekolah dulu hubungan itu nggak berlanjut ke arah
yang Allah nggak ridhoi. Mensyukuri bahwa.. kini mereka menjalani hidupnya masing-masing
dengan sebuah asa untuk jadi lebih baik, untuk memberikan yang terbaik, untuk
masa depan kelak..
kita
nggak pernah tahu siapa jodoh kita. Seperti Kisah Fathimah dan Sayyidina Ali..
mereka saling mencinta namun memendamnya, karena mereka tahu konsekuensinya :’)
Ali
pun merasa minder untuk melamar fathimah karena beberapa alasan
Namun..
pada akhirnya Allah menakdirkan mereka berjodoh,
Ini
salah satu link yang menggambarkan romantika cinta Fathimah, putri Rasulullah dari
Khadijah.. dan Ali, sepupu Rasulullah (http://www.eramuslim.com/oase-iman/kisah-cinta-ali-bin-abi-thalib-da-fathimah-az-zahra.htm) :)
Begitupun
nisa dan fatih.. semoga Allah memberikan kisah cinta terindah buat mereka
kelak..entah berjodoh atau tidak. Kalaupun jodoh.. kisah cinta mereka dulu akan
berlanjut, namun tidak lagi dalam lingkaran yang Allah tak ridho. Namun dalam
bingkai cinta, yang Allah halalkan.. yang Allah hadiahkan kepada hambanya yang
bersabar, yang tidak salah menafsirkan makna cinta yang sesungguhnya..
walaupun
kita nggak nemu hadist ataupun ayat qur’an yang terang-terangan melarang
pacaran. Namun kita udah sama-sama tahu kalo.. aktivitas pacaran itu lah yang
menjadikannya terlarang, jika dilakukan sebelum nikah
"Cintailah seseorang itu secara diam-diam, seperti kisah suci
Saidatina Fatimah dan Saidina Ali, yang akhirnya Allah pertemukan juga
Sesungguhnya mereka yang mencintai secara diam itu sedang berjihad.
Berjihad menentang kehendak diri menundukkan nafsu hati.
Seandainya Kau catatkan dia milikku, satukanlah hatinya dengan hatiku"
Semoga
kita istiqamah dengan cinta kita kepada Allah.. kalaupun terpeleset, segera
berdiri tegak. Dan berhati-hati untuk tidak terjatuh lagi.. karena Allah Maha
Pengampun, maka Dia menghendaki kakimu untuk berdiri tegak.. menghendaki mu
berada dalam salah satu titian jalan lurus-Nya. Semoga kita senantiasa diistiqomahkan,
untuk kelak jodoh terindah yang Allah hadiahkan untuk kita. Tetap berjuang
menjadi lebih baik.. untuk dia.. lelaki yang pantas, lelaki yang Allah
kehendaki menjadi pasangan halal kita kelak . aamiin
*this article purpose to the nearest eyes.
May Allah always show us the
straight path
Aamiin :”)
0 komentar