[EDISI TEMAN 4] Mudah-mudahan Cerita Penjaga Cinta.. Berakhir Indah

by - 12:56 AM



Cinta adalah satu hal yang tidak pernah ada habisnya untuk dibahas.. untuk dibagi.. untuk diingat..
Jatuh cinta adalah satu hal fitrah bagi setiap insan. Namun terkadang cara menyampaikan, cara menunjukkan, cara membuktikannya yang terkadang masih kurang tepat um.. pacaran misalnya..
Aku punya seorang teman yang juga pernah berbagi cerita tentang cinta
Di sebuah sekolah terkenal, ketika dia masih duduk di bangku sekolah yang masih cukup belia, dia berhasil masuk ke kelas unggulan selama beberapa semester. Kelas tersebut isinya adalah bisa dibilang orang-orang unggul, secara akademik terpintar dari seluruh siswa di tingkatan kelas tersebut.
Dan.. di kelas itulah cerita cinta bermula..
Ia pernah cerita tentang seorang cowok yang pintar dikelasnya (iyalah.. kan di kelas itu isiny otak-otak encer hehe) mereka sering bertukar pesan di kelas, yang kodenya hanya mereka berdua yang tahu.




Cowok ini kata temanku secara fisik tergolong cakep (walaupun saat itu katanya ia sangat kurus)
Aku tahu sedikit tentang dia.. kesimpulanku bahwa memang dia tergolong orang yang pandai. Dia pun pernah memenangi sebuah kompetisi akademik tingkat murid bimbel yang pernah diadakan oleh otoritas lembaga bimbel  tersebut (yaa… kebetulan teman ku ini pernah cerita tentang prestasi si cowok pada sebuah lomba yang diadakan oleh salah satu lembaga bimbel di Makassar, yang saya saat itu bimbel di bawah lembaga yang sama dengan si cowok.. meskipun beda cabang)
Gimana kalo yang cewek kita sebut.. Nisa
Dan cowokny kita kasi nama.. Fatih
Cerita ini sudah cukup lama.. dan aku tak begitu ingat lagi apakah waktu itu.. mereka sampai pacaran atau hanya berakhir saling mengagumi.
Yang aku tahu mereka pernah berbicara di salah satu pekarangan sekolah..ada hal indah yang mereka bicarakan.. malu malu ala anak sekolahan hahahaha…
Waktu si Nisa ini sakit, si Fatih mungkin karena barusan jatuh cinta kali yaa.. atau mungkin liat di tivi.. atau murni datang dari hatinya.. dia nelfon si Nisa.. bakalan nekat mau jenguk Nisa, dan menceritakan rencana konyol nya untuk memakai jilbab saat menjenguk Nisa. Ya ampuuun.. jadul tapi cukup terdengar manis bagi siswa yang masih memakai seragam biru waktu itu hehehe
Namun.. kisah manis mereka berdua nggak jalan begitu lama.. secara yaa.. si Fatih itu populer, dan.. banyak yang suka :’)
Aku mendengar beberapa kisah manis diatas saat aku duduk di bangku SMA. Saat itu aku sekelas sama si Nisa. Dan mulailah ia bercerita banyak

Suatu waktu ekskul yang aku ikuti di bangku SMA akan mengadakan perlombaan bergengsi tingkat SMA. Dan.. berita hebohnya adalah tim si Fatih bakalan ikut lomba dong, secara tahun kemarin yang boyong piala umum adalah dari sekolahnya.  Sejak lulus SMP, si Fatih melanjutkan sekolah di salah satu sekolah unggulan juga di Makassar. Sekolah itu nggak Cuma hebat dibidang akadmik saja, tapi juga dibidang ekskul.
Aku dan Nisa saat itu juga menjadi anggota pers sekolah dan diperintahkan sama pimpinan redaksi kami untuk meliput kegiatan akbar tersebut. Tentunya ini jadi hal yang manis lagi buat Nisa.. kami baru saja selesai mengambil foto dan mewawancara salah satu perwakilan tim dari setiap sekolah (kalo nggak salah itu hari ada 9 tim sekolah yang jadi peserta) dan masih ada satu, dua sekolah lagi yang tersisa. Aku dan Nisa finally tiba di pintu ruangan tim sekolah berikutnya.  “permisi kak, kami dari tim redaksi SMA xxx akan mewawancarai salah satu anggota tim skolah anda, untuk diliput dan diterbitkan di mading sekolah kami,” kataku
Kurang lebih pertanyaan kaku saya kayak begitu hehe



Dan.. datang ke kelas itu sama saja bikin si Nisa liat Fatih dan otomatis bikin dia balik lagi ingat masa lalunya 
Mereka berdua juga sempat bertemu saat seleksi olimpiade sains.. pertemuan  yang berdurasi 10 detik itu aku pikir memberi sedikit cerita lagi buat kami.. anak-anak SMA yang selalu heboh hehe
Itu sepenggal cerita manis yang aku ceritakan saat  mreka masih bergelar sebagai siswa.
Aku tak pernah dengar lagi cerita tentang fatih dari mulut Nisa. Mungkin.. karena kita sama-sama mulai masuk ke usia yang lebih dewasa lagi.. dimana cerita manis itu tak lagi menjadi topik utama . Nisa melanjutkan sekolah di Jawa, sedangkan Fatih lanjut di kedokteran kampus ku dan itu…. Tanpa ikut SNMPTN alias lewat jalur undangan.. subhanallah ini orang pintar banget yah… (kok tahu??? Iyalah.. kan orang terdekatku jadi guru di sekolahnya Fatih =-.=)
3 tahun lebih aku dengar kabar kalo temanku di Kedokteran yang namanya Nurul sudah yusidium pas abis kkn. Waw.. aamazing. Dan itu artinya semester berikutnya dia sudah koas, sementara statusku masih tercatat sebagai mahasiswa semester 7 (semangat khof!!!! hehe)
Akhir desember 2014 hingga permulaan awal Januari 2014  adalah hari yang akan sulit aku lupakan. Orang yang jadi hero di rumahku mesti dirawat di rumah sakit, dan menurutku penyakitnya adalah penyakit yang menakutkan. Dalam jangka waktu sepanjang itu..yah.. dia harus dirawat di rumah sakit. Hari pertama di rumah sakit aku banyak mendengar cerita dari ibuku.. beliau berkata bahwa penjenguk abi sangaaaaaaat banyak. Mulai dari murid, koas, sampai dokter yang dulunya jadi siswa di tempat abi ngajar.  Mendengar hal itu.. saya benar-benar terharu. Betapa hal yang membahagiakan, suatu saat.. kita bertemu dengan seorang guru kita.. dan saat itu kita sudah sukses dan membagi kebahagiaan kita dengannya :’)
Dan.. hal yang aku tidak duga terjadi ketiga waktu magrib hampir menjelang. Saat itu aku sudah siap-siap untuk pulang (maklum adik-adik ku masih kecil, so..mesti balik rumah ngurus mereka.. belum bisa ikutan jaga abi).
Dan..seorang yang rasanya aku kenal memasuki kamar abi. Dia berpakaian putih.. tampak tegak dengan jas itu.. dan lelaki itu menyapa abi dan mulai bertanya-tanya layaknya seorang dokter sungguhan. Ibuku meladeni setiap pertanyaannya, maklum abi masih belum stabil.
Aku justru memastikan ingatanku dengan melihat name tag-nya, what????????? Ini bener-bener Fatih… “dokter muda”
Ternyata si Fatih gelombang  yusidiumnya sama kayak Nurul wkwk
Masha Allah.. ini orang perasaan baru diceritain 3  tahun lalu, dan sekarang.. sudah ada di depan mata dengan jas putihnya… cuman bisa bilang.. masha Allah dan saluuut atas  kepandaian dan kesuksesannya sejauh ini :”)
Aku jadinya ingat Nisa loh.. tapi keadaan saat itu tidak memungkinkan ku untuk membahasnya dengan Nisa
Sebulan kemudian grup LINE, SMA ku lagi rame-ramenya..haha
Dan disitu aku lihat nisa ikutan chatting, jadinya aku ingat si Fatih..
Aku chat pribadi  dengan Nisa.. cerita cukup banyak termasuk tentang Fatih..
Bermula dari cerita kalo aku tahu si Fatih koas di rumah sakit itu.. dan ternyata si Nisa udah tahu. Dia tahu dari obrolan teman-teman seragam birunya. Dan hanya menajdi silent reader hehehe.. bener-bener cinta pribadi, ga banyak bicara.. cukup dalam hati saja : )
Nisa mulai bertanya tentang Fatih dengan pertanyaan-pertanyaan couriousnya ala ala anak SMP hehe “bagaimana dia? Masih ganteng kah?
“aduh Nisa saya tak tahu definisi ganteng buat kamu.. yang teringat kalo rambut nya jadi jauh lebih panjang dan mulai jerawatan hahaha”
“hahah.. gantengku kalo versi Indonesia itu kayak herjunot Ali,  kalo korea kayak Kai atau Sehun, kalo barat kaya Adam Lavine”
“Busett.. (dalam hati), btw masih kh..?” (mksdku.. you know lah guys arah pertanyaan ku? xD)
“Ga tau masih atau tidak,, kalo d pancing terkadang masih.. tapi kalo tidak dipancing biasa biasa aj”
“keep In secret yah.. apapun kisahnya, dengan siapapun kelak , semoga kisah kamu berakhir kayak Fathimah dan Ali”
-end-
Nyatanya yang pertama jadi ngasih kesan mendalam yah .. walaupun aku nggak tau dengan kisah cinta orang lain.. : ) itu cukup manis untuk diingat
Namun.. aku mensyukuri waktu zaman sekolah dulu hubungan itu nggak berlanjut ke arah yang Allah nggak ridhoi. Mensyukuri  bahwa.. kini mereka menjalani hidupnya masing-masing dengan sebuah asa untuk jadi lebih baik, untuk memberikan yang terbaik, untuk masa depan kelak..
kita nggak pernah tahu siapa jodoh kita. Seperti Kisah Fathimah dan Sayyidina Ali.. mereka saling mencinta namun memendamnya, karena mereka tahu konsekuensinya :’)
Ali pun merasa minder untuk melamar fathimah karena beberapa alasan
Namun.. pada akhirnya Allah menakdirkan mereka berjodoh,
Ini salah satu link yang menggambarkan romantika cinta Fathimah, putri Rasulullah dari Khadijah.. dan Ali, sepupu Rasulullah  (http://www.eramuslim.com/oase-iman/kisah-cinta-ali-bin-abi-thalib-da-fathimah-az-zahra.htm)  :)
Begitupun nisa dan fatih.. semoga Allah memberikan kisah cinta terindah buat mereka kelak..entah berjodoh atau tidak. Kalaupun jodoh.. kisah cinta mereka dulu akan berlanjut, namun tidak lagi dalam lingkaran yang Allah tak ridho. Namun dalam bingkai cinta, yang Allah halalkan.. yang Allah hadiahkan kepada hambanya yang bersabar, yang tidak salah menafsirkan makna cinta yang sesungguhnya..
walaupun kita nggak nemu hadist ataupun ayat qur’an yang terang-terangan melarang pacaran. Namun kita udah sama-sama tahu kalo.. aktivitas pacaran itu lah yang menjadikannya terlarang, jika dilakukan sebelum nikah


"Cintailah seseorang itu secara diam-diam, seperti kisah suci 
Saidatina Fatimah dan Saidina Ali, yang akhirnya Allah pertemukan juga
Sesungguhnya mereka yang mencintai secara diam itu sedang berjihad.
Berjihad menentang kehendak diri menundukkan nafsu hati.
Seandainya Kau catatkan dia milikku, satukanlah hatinya dengan hatiku"


Semoga kita istiqamah dengan cinta kita kepada Allah.. kalaupun terpeleset, segera berdiri tegak. Dan berhati-hati untuk tidak terjatuh lagi.. karena Allah Maha Pengampun, maka Dia menghendaki kakimu untuk berdiri tegak.. menghendaki mu berada dalam salah satu titian jalan lurus-Nya. Semoga kita senantiasa diistiqomahkan, untuk kelak jodoh terindah yang Allah hadiahkan untuk kita. Tetap berjuang menjadi lebih baik.. untuk dia.. lelaki yang pantas, lelaki yang Allah kehendaki menjadi pasangan halal kita kelak . aamiin

*this article purpose to the nearest eyes.
May Allah always show us the straight path
Aamiin :”)

You May Also Like

0 komentar

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut