Perasaan
baru kemarin,
Aku
berlarian mengelilingimu, yang berjalan-jalan santai disore hari
Perasaan
baru kemarin,
Aku
menjadi makmum pada shalat-shalat yang kau imami,
Mendengar
serangkaian wejangan rutin setiap kita bertemu,
Menatapimu
menghabiskan waktu di depan layar tv milikku
Perasaan
baru kemarin,
Aku
melihatmu mulai berkutat dengan gigi palsumu
Aku
melihatmu mulai berjalan dengan sanggahan besi itu,
lalu
aku berdiri disampingmu, sambil memegang lenganmu yang begitu lunak
Ughh..
rasanya baru kemarin
Aku
melihatmu menghampiriku,
Meski
harus dalam papahan anak-anakmu
hingga
ku yakini kau tak lagi kuat dengan fisikmu itu
walau
untuk mencoba berdiri tegak, bahkan untuk bergeser dari dudukmu
ahh..
aku terenyuh akan lemahnya dan semakin lemahnya dirimu kini
dan
senyumanmu pun menyadarkanku..
bahwa..
dirimu semakin menua saja
Dan
kemarin.. Rasanya baru kemarin
Ku
menangis dalam diam
Ku
berharap dalam sujud yang panjang
Ku
menatapi dirimu yang tak mampu lagi walau hanya untuk sekedar duduk saja
Dirimu..
yang hanya mampu terbaring,
sambil
sesekali meminta kami untuk memapahmu ke kamar kecil,
atau..
bahkan hanya sekedar meminta krim gatal untuk kulitmu yang terus kesakitan
Dan
hari ini.. momen kemarin rasanya berlalu terlalu cepat
Aku
mencium keningmu yang dingin untuk terakhir kali
Aku
menatapi jasadmu yang tertimpa angin
sambil
berpikir, mungkin saja dirimu masih ada..
Mungkin
saja tanganmu, dan badanmu masih bergerak
Namun
sekali lagi.. aku tersadar, itu hanya sentuhan
angin yang menerpa jasadmu
Rasanya
sungguh baru kemarin,
aku
menerima kenyataan bahwa kau tak disini lagi
Tidak
disampingku lagi
Yaa..
kau telah pergi dan tidak untuk kembali
Tak
ada lagi senyuman indah yang membalut gigi yang tak lagi sempurna
Tak
ada lagi yang kuciumi tangannya yang lunak, saat lebaran menghampiri
Tak
ada lagi wejangan bak nyanyian merdu di telinga mungilku ini
Apakah kau baik-baik
saja
Apakah kau masih
kesakitan
Apakah tidurmu indah
Kemarin,,
adalah salah satu memori yang indah
yang
atas izin-Nya, kau torehkan di lembaran hidupku
Kala
Tuhan menjemputmu pulang, aku yakin aku tak akan kehilangan berkepanjangan
Karena
kau selalu berada di ruang hati,
yang
tak dimasuki kecuali oleh dirimu sendiri
yang
atas izin-Nya akan terpatri indah di ingatanku ini
walau
mungkin ku juga mulai menua
Kemarin,
hari ini.. dan seterusnya,
Semoga
Tuhan selalu memelukmu erat
karena
tanganku tak lagi mampu menggapaimu
Semoga
Tuhan membiarkanku hidup, dengan sepaket memori indah tentangmu
Tentang
dirimu, dihari kemarin.
(1 muharram in this hijriyah)
dear my beloved grand father, in the arms of Allah.. Insha Allah :')