PUISI YANG USANG

by - 9:25 PM






Sepertinya baru kemarin aku menginjakkan kaki ku disini
Angin pun belum berubah
Meski daun-daunnya terus berguguran
Meski generasi baru telah bermunculan
Ribuan puisi telah tercipta
Segala emosi jiwa telah terungkap nyata dalam rangkaian kata
Aku ini apa
Kemana keyakinan kuat itu kala bibir ini nyaris tak dapat berkata apa-apa
Kamu bilang kamu cinta Dia
Yang dicintai pastilah cenderung menguasai hati
Tapi bgaimana dengan ribuan keputusan abal-abal itu
Jauh dari kata cinta kepada-Nya
Aku  ini apa
Apalah arti tangisan di setiap doa
Apala arti penyesalan di setiap sujud
Kala diri nyatanya masih terikat kuat
Sangat kuat pada tali yang tak tahu kapan putusnya
Tali yang tak seharusnya mengikat penuh
Aku ini apa
Tawa apa yang baru saja tercipta
Tawa itu  seolah bukti bahwa rasa benci tak pernah ada
Seolah mata tak pernah basah
Seolah penyesalahn tak pernah menyelimuti jiwa
Apakah nafsu sudah membutakan segalanya
Apakah demi sesuatu yang kau anggap “pertemanan”
Membuatmu rela melanggar rule, prinsip hidup yang telah kau yakini kebenarannya
Nyaris membuatmu berani keluar dari yang disyariatkan-Nya
Tuhan, aku ini apa
Cegahlah aku melangkah lebih jauh
Sebelum iman tergerus lebih dalam
sebelum hatiku tak lagi mampu bersyukur
Tak apa jika mereka membenciku
Tak apa jika mereka menganggapku berwajah seribu
Tak apa jika mereka menganggapku tak bisa diandalkan
Asalkan aku punya Engkau
Cepat atau lambat
Semuanya pasti akan segera membaik
Apalah arti ilmu.. jika tak diamalkan
Apalah arti cinta.. jika tak terbukti nyata
Tuhan pegangi aku. Dekapi aku. Lebih kuat lagi




Little room
when sunset going fastly

You May Also Like

0 komentar

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut