Meronta Mengais Simpati, di Kota yang belum Mati

by - 10:45 PM





LangitNya sedang tak bersahabat
Menyimpan begitu banyak misteri
Kota ini bukanlah kota mati
Suara suara kecil masih meramaikan kota ini
Lalu lintas kendaraan masih sangat padat
Kota ini hidup
Walau langit terlihat menyedihkan
Walau setiap jiwa sibuk dengan hidupnya
Kota ini akan tetap hidup
Kala jemariku mungkin berhenti menari
Kala duka kemarin berganti keceriaan
Di kota ini..


Tapi..apakah keceriaan itu bersifat kekal
Sungguh tidak
Aku muak kala jiwa meronta menuntut dunia ini selalu happy
Kala jiwa sangat muak lagi  untuk menabung bekalnya untuk kembali pulang
Ya pulang ke kampong yang kekal
Hei,,
Sampaikanah ungkapan itu padanya, pada setiap  jiwa
Kala kotaku mulai penuh dengan keapatisan akut
Oh tidak
Jangan akut
Itu sangat parah


Kotaku..
Lampu malamnya seolah bercerita
Tentang beragam cerita yang tidak akhir
Semoga jiwa jiwa nya selalu memegangi iman
Dibalik  bisingnya suara suara kota ini
Dibalik keramaian kota ini












You May Also Like

0 komentar

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut