Meronta Mengais Simpati, di Kota yang belum Mati
LangitNya
sedang tak bersahabat
Menyimpan
begitu banyak misteri
Kota
ini bukanlah kota mati
Suara
suara kecil masih meramaikan kota ini
Lalu lintas
kendaraan masih sangat padat
Kota ini
hidup
Walau langit
terlihat menyedihkan
Walau setiap
jiwa sibuk dengan hidupnya
Kota ini
akan tetap hidup
Kala jemariku
mungkin berhenti menari
Kala duka
kemarin berganti keceriaan
Di kota
ini..
Tapi..apakah
keceriaan itu bersifat kekal
Sungguh
tidak
Aku muak
kala jiwa meronta menuntut dunia ini selalu happy
Kala jiwa
sangat muak lagi untuk menabung bekalnya
untuk kembali pulang
Ya pulang
ke kampong yang kekal
Hei,,
Sampaikanah
ungkapan itu padanya, pada setiap jiwa
Kala kotaku
mulai penuh dengan keapatisan akut
Oh tidak
Jangan akut
Itu sangat
parah
Kotaku..
Lampu malamnya
seolah bercerita
Tentang
beragam cerita yang tidak akhir
Semoga jiwa
jiwa nya selalu memegangi iman
Dibalik
bisingnya suara suara kota ini
Dibalik
keramaian kota ini
0 komentar