Ada Cerita Di Balik Tirai
Dibalik tirai, perlahan ku
sipitkan pandangan sayu
Menerawang jauh
Mencoba memahami wacana
dibalik tirai itu
“Berat.. jika kau anggap
berat
Ringan.. jika kau pikir
ringan”
Begitu katanya
Wacana yang dikelilingi
oleh mereka
Pikirku mencoba memahami
Kala mereka mulai terasa
jauh
Tok..tok... tok.. langkah
yang mulai renggang
Semakin banyak pula jalan
pilihan
Tak sanggup masuk dibalik
tirai itu
Mungkin bukan tak sanggup
langkah kaki terasa berat
Pikiran mulai lelah
Tak mau jadi bebannya
Dibalik tirai, teriakanmu
seakan butuh pertolongan
Wahai jiwa jiwa pejuang
Wahai yang penuh kemauan
Raihlah tanganku ini
Sapalah senyum tulus ini
Balaslah raut wajah yang
tengah menjelaskan banyak hal padamu
Walau hening menjadi
perantara
Dengan penuh ketulusan
ingin ku ringankan sedikit bebanmu
Ingin menjadi bagian itu
Namun.. langkah kaki ku
tak bisa sejauh dirimu
Tawaku tak bisa sebebas
dirimu
Candaku tak bisa keluar
begitu saja
Tuhanku sungguh tak tidur
Aku takut dengan-Nya
Dia selalu mengawasiku
(juga dirimu)
Sebesar apapun cintamu,
mari ku hilangkan sedikit bebanmu
Mari terbitkan lagi
senyummu yang telah berganti dengan amarah yang mungkin terpendam,
sakit hati yang belum
terobati,
Tangisan yang tak bisa aku
dengar suaranya,
dan Lelah yang tengah
merajai batinmu
Namun tak bisa memberi
lebih.. karena cinta Tuhanku jauh lebih besar
Bolehkah aku sedikit demi
sedikit.. atau sedikit belajar menjaga izzah-ku walau mungkin saja memberi luka
pada hatimu? walau mungkin saja menjadi racun pada semangat mu yang tengah
menggelora?
Kala kata maaf mulai
terdengar membosankan
Dan kala maaf menjadi satu
satunya kata yang ada
Dibalik tirai aku berdoa
Memohon ampun jika jalan
pilihanku salah
Memohon agar rahmat-Nya
senantiasa tercurah
Pada mereka yang menjadi
saudara...
Pada mereka yang waktunya
tercurah untuk yang tak lama lagi
Pada mereka yang
perasaannya tengah menjadi korban untuk ke sekian kalinya
“aamiin..” ucapku dibalik
tirai
0 komentar