(Part. 2) Perjalanan Tak Terduga

by - 7:45 PM


2nd Day
Pagi-pagi sehabis sarapan, dengan memboyong seluruh koper untuk nginap ke Johor kami pun bergegas menuju objek “foto” selanjutnya hehehe
Pagi itu matahari bersinar dengan sangaaaat cerah, namun yang mengiris hati adalah ketika mendengar kata-kata salah satu peserta yang saat itu sempat nelfon ke Makassar >> bahwa “Makassar hujan terus-banjir-“ : (( hati kami bener-bener gak karuan, cuman bisa ngirim doa biar hujannya cepat reda dan warga Makassar di tanah air baik-baik saja :’)





Tadaaaaaa… we’ve got it hahaha.. pagi itu emang beda. Jalan-jalan nggak begitu ramai (ya iyalah kan hari minggu). Kami mengambil gambar kalo nggaak salah di belakang atau di samping gedung kembar yang terdiri dari 88 lantai itu karena kami nggak dibolehin buat masuk.. Well, itu sama sekali nggak menurunkan semangat kami untuk mengutip gambar^^ Apalagi di belakang petronas itu ada taman-taman yang sangat hijau, dan banyak turis yang lagi jogging disana, apalagi pemandangannya nggak cuman petronas, taman hijau, turis yang lagi jogging, tapi ada jalan raya yang sangat bersih, gedung-gedung tinggi dan bus tingkat dua. Taman hijau yang kami jumpai itu dilengkapi pula dengan keran yang telah dihias sedemikian rupa sehingga memungkinkan digunakan mencuci muka atau mungkin buat minum hehe. Setelah mengutip gambar sesuai dengan jadwal waktu yang Ayahnda tetapkan, kami pun melanjutkan tour.
Kami  pun tiba di toko cokelat yang menamakan dirinya ini..  The Biggest Chocholate Paradise.  Jika ingin membeli cokelat di toko yang kami kunjungi ini, bayarnya bisa pake mata uang negara apa saja loh. Ngomong-ngomong soal cokelat, Ayahnda pernah bilang kalo pemerintah Malaysia saat ini sedang menggalakkan penanaman cokelat.











































Setelah puas icip-icip cokelat gratis dan memborong beberapa box cokelat, kami pun bergegas menuju lokasi tour selanjutnya. What is it? Yup!! It is a Country Palace alis Istana Negara Malaysia. Setibanya disana, cuaca bener-bener teriiiik sekali. But, semangat anak muda senantiasa mendorong kami untuk berada tepat di depan istana negara. Istana negara saat itu tidak hanya dikunjungi oleh kami saja, namun ada beberapa turis dari luar negeri yang juga tak mau ketinggalan untuk mengabadikan gambar didepan Istana negara Malaysia ataupun untuk mengambil gambar bersama penjaga pintu Istana yang berdiri tegak dengan wajah tegasnya (aduhh gak tahu namanya apa hehe) Istana negara Malaysia dulunya beretnik Cina, dan setelah dibeli oleh pemerintah maka jadilah wujudnya seperti di bawah ini:












Whoaaaaaaaaaaaaaa…. Comel nya^^
Akhirnya waktu yang diberikan Ayahnda di Country Palace of Malaysia udah abis :’) So, agenda selanjutnya adalah Kuala Lumpur City Gallery. Perjalanan menuju KLCG bener-bener bikin hati dan pikiran adem. Mata kami senantiasa disuguhi bangunan-bangunan tinggi dengan pepohonan hijau yang tinggi menjulang. Selama perjalanan, saya juga sempat melihat kalo nggak salah markas atau kantor pusat kepolisian Malaysia yang disebut Bukit Aman buat mereka. Selain Bukit Aman, saya juga sempat melihat Masjid Negara, walaupun nggak sempat turun dari bus untuk berfoto.. tenaga kami telah terkuras saat berfoto di tengah teriknya matahari Malaysia, Istana Negara.  Awalnya kami nggak ngerti Kuala Lumpur City Gallery itu tempat macam apa?? Ternyata suatu tempat  yang didalamnya itu ada miniatur negara Malaysia, ada pernak-pernik khas Malaysia, ada peta Malaysia, ada video Malaysia di jaman dulu, dan pemaparan tentang
tempat-tempat penting dan bersejarah di Malaysia. Sama seperti istana negara, Kuala Lumpur City Gallery juga banyak didatangi oleh Turis. Saya bahkan sempat berfoto dengan balita dari India.. sangat unyu ^^



















Aku pikir kebaya itu.. milik Indonesia, ternyata ada juga di Malaysia :)

Miniatur negara Malaysia




























Mukanya aku tutup, karena hari itu.. nggak minta izin dengan beliau :)
tapi mereka tersenyum kok


















Dan ini mungkin salah satu hasil karya kakak-kakak tadi :)

Sehabis ke Kuala Lumpur City Gallery, kami pun mengisi tenaga terlebih dahulu di Resto atau rumah makan yan berada tepat di samping Kuala Lumpur City Gallery. Namanya “Restoran Warisan” dan beberapa bagian bangunannya tersusun atas ukiran kayu. Disini kami makan sepuasnya dengan diiringi musik Malaysia. Kami juga sempat bercakap dengan turis Chinese walaupun mereka nggak bisa berbahasa Inggris ^^











wisata belanjaaaaaaaa… of course di Sungai Wang. Awalnya saya semPat terkecoh juga, soalnya Ayahnda bilang kalo ke Sungai Wang itu harus pake sandal biar nggak basah saat menaiki sampan. Kebanyakan dari kami mempercayai candaan Ayahnda. Namun.. tahukah anda? Ternyata Sungai Wang tak lain dan tak bukan hanyalah Mall besar yang kebetulan namanya Sungai Wang =.= ishhh.. Berbelanja di Sungai Wang kamu nggak usah takut kehabisan uang RM, karena disini terdapat beberapa Money Changer. Nggak hanya itu, disini beberapa penjualnya mungkin bukan orang Malaysia (pendapat sendiri^^) namun.. tenang saja karena mereka rata-rata mampu berbahasa Inggris kok ;)
Setelah cukup puas berbelanja dengan waktu yang Ayahnda berikan, kami pun bergegas menuju Johor Bahru. Kami akan transit di Johor Bahru, untuk nantinya menuju Singapura melalui jalar darat. Oia.. karena kami musafir, makanya kami shalat nya di Jamak..^^ Waktu shalat disini berbeda di Makassar sekalipun jam-nya persis sama dengan jam Makassar. Mmmm… maksud aku, misalnya kita di Makassar shalat magribnya pukul 06.30 p.m. Nah, kalo di Malaysia kita akan shalat magrib sekitar pukul 07.30 karena matahari akan tenggelam sejam lebih lambat dibanding di Makassar, nah.. begitupun dengan shalat fardhu lainnya ^^.  Ehm.. saya juga jarang mendengar adzan yang berkumandang dengan keras seperti di Makassar. Selama perjalanan menuju Johor Bahru lagi-lagi kami terkagum-kagum dengan banyaknya pepohonan di sepanjang jalan raya hehehe.  Saya juga sempat mendengarkan siaran radio Malaysia hehe.. Suaranya jernih. Namun, dari semua channel saya memutuskan untuk membuka channel Malaysia yang berbahasa Inggris. Sekitar pukul 06.00 p.m. sore, kami singgah di Restoran Lucky Garden. Kakak dari travel pun telah mewanti-wanti kami kalo makan kali ini adalah makan malam. Jadi, nggak ada lagi makan malam saat tiba di Johor Bahru^^ Kawasan tempat kami makan malam juga terdiri dari beberapa tempat makan loh, selain itu juga ada toko seperti swalayan kecil kalo disini mungkin disebutnya….. alfa midi kali yaa, namun kebanyakan yang dijual adalah  makanan atau snack yang siap dibawa pulang sebagai ole`ole.



Setelah puas makan malam, kami melanjutkan perjalanan menuju Johor Bahru. Saat memasuki kawasan Johor Bahru, banyak loh bangunan-bangunan megah yang  terang benderang. Bukan hanya tempat tinggal, juga supermarket, serta tempat makan seperti McD. Malamnya beberapa kami berjalan-jalan menuju pasar malam yang letaknya tidak jauh dari hotel yan kami tempati. Pasar malam nya mirip-mirip senggol loh, namun disini nggak berdesakan. Selain itu seperti memahami kebutuhan pengunjung, maka banyak pula disediakan money changer.
Johor bahru adalah ibukota negara Johor. Sebenarnya luasnya tidak seberapa, namun bangunan-bangunannya sangat megah sehingga membuatnya terlihat luas dan megah. Hal unik lainnya adalah orang Johor lebih suka naik motor  dibanding naik mobil dengan alasan untuk menghindari macet.

Pemandangan Johor di pagi hari
















Inshaa Allahbersambung>> part 3

You May Also Like

0 komentar

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut