Istana NegaraJohorJohor BahrujokkaKuala LumpurKuala Lumpur City GalleryMalaysiaMuzium Tekstil NegaraPetronasRestaurant Lucky GardenRestoran WarisanTwin Towers
(Part. 2) Perjalanan Tak Terduga
2nd
Day
Pagi-pagi
sehabis sarapan, dengan memboyong seluruh koper untuk nginap ke Johor kami pun
bergegas menuju objek “foto” selanjutnya hehehe
Pagi
itu matahari bersinar dengan sangaaaat cerah, namun yang mengiris hati adalah
ketika mendengar kata-kata salah satu peserta yang saat itu sempat nelfon ke
Makassar >> bahwa “Makassar hujan terus-banjir-“ : (( hati kami
bener-bener gak karuan, cuman bisa ngirim doa biar hujannya cepat reda dan
warga Makassar di tanah air baik-baik saja :’)
Tadaaaaaa…
we’ve got it hahaha.. pagi itu emang beda. Jalan-jalan nggak begitu ramai (ya
iyalah kan hari minggu). Kami mengambil gambar kalo nggaak salah di belakang
atau di samping gedung kembar yang terdiri dari 88 lantai itu karena kami nggak
dibolehin buat masuk.. Well, itu sama sekali nggak menurunkan semangat kami
untuk mengutip gambar^^ Apalagi di belakang petronas itu ada taman-taman yang
sangat hijau, dan banyak turis yang lagi jogging disana, apalagi pemandangannya
nggak cuman petronas, taman hijau, turis yang lagi jogging, tapi ada jalan raya
yang sangat bersih, gedung-gedung tinggi dan bus tingkat dua. Taman hijau yang
kami jumpai itu dilengkapi pula dengan keran yang telah dihias sedemikian rupa
sehingga memungkinkan digunakan mencuci muka atau mungkin buat minum hehe. Setelah
mengutip gambar sesuai dengan jadwal waktu yang Ayahnda tetapkan, kami pun
melanjutkan tour.
Kami
pun tiba di toko cokelat yang menamakan
dirinya ini.. The Biggest Chocholate
Paradise. Jika ingin membeli cokelat di
toko yang kami kunjungi ini, bayarnya bisa pake mata uang negara apa saja loh.
Ngomong-ngomong soal cokelat, Ayahnda pernah bilang kalo pemerintah Malaysia
saat ini sedang menggalakkan penanaman cokelat.
Setelah
puas icip-icip cokelat gratis dan memborong beberapa box cokelat, kami pun
bergegas menuju lokasi tour selanjutnya. What is it? Yup!! It is a Country
Palace alis Istana Negara Malaysia. Setibanya disana, cuaca bener-bener
teriiiik sekali. But, semangat anak muda senantiasa mendorong kami untuk berada
tepat di depan istana negara. Istana negara saat itu tidak hanya dikunjungi
oleh kami saja, namun ada beberapa turis dari luar negeri yang juga tak mau
ketinggalan untuk mengabadikan gambar didepan Istana negara Malaysia ataupun
untuk mengambil gambar bersama penjaga pintu Istana yang berdiri tegak dengan
wajah tegasnya (aduhh gak tahu namanya apa hehe) Istana negara Malaysia dulunya
beretnik Cina, dan setelah dibeli oleh pemerintah maka jadilah wujudnya seperti
di bawah ini:
Whoaaaaaaaaaaaaaa….
Comel nya^^
Akhirnya
waktu yang diberikan Ayahnda di Country Palace of Malaysia udah abis :’) So,
agenda selanjutnya adalah Kuala Lumpur
City Gallery. Perjalanan menuju KLCG
bener-bener bikin hati dan pikiran adem. Mata kami senantiasa disuguhi
bangunan-bangunan tinggi dengan pepohonan hijau yang tinggi menjulang. Selama
perjalanan, saya juga sempat melihat kalo nggak salah markas atau kantor pusat
kepolisian Malaysia yang disebut Bukit
Aman buat mereka. Selain Bukit Aman,
saya juga sempat melihat Masjid
Negara, walaupun nggak sempat turun dari bus untuk berfoto.. tenaga kami
telah terkuras saat berfoto di tengah teriknya matahari Malaysia, Istana
Negara. Awalnya kami nggak ngerti Kuala Lumpur City Gallery itu tempat
macam apa?? Ternyata suatu tempat yang
didalamnya itu ada miniatur negara Malaysia, ada pernak-pernik khas Malaysia,
ada peta Malaysia, ada video Malaysia di jaman dulu, dan pemaparan tentang
tempat-tempat penting dan bersejarah di Malaysia. Sama seperti istana negara, Kuala Lumpur City Gallery juga banyak didatangi oleh Turis. Saya bahkan sempat berfoto dengan balita dari India.. sangat unyu ^^
tempat-tempat penting dan bersejarah di Malaysia. Sama seperti istana negara, Kuala Lumpur City Gallery juga banyak didatangi oleh Turis. Saya bahkan sempat berfoto dengan balita dari India.. sangat unyu ^^
Aku pikir kebaya itu.. milik Indonesia, ternyata ada juga di Malaysia :) |
Miniatur negara Malaysia |
Mukanya aku tutup, karena hari itu.. nggak minta izin dengan beliau :)
tapi mereka tersenyum kok
Dan ini mungkin salah satu hasil karya kakak-kakak tadi :)
Sehabis
ke Kuala Lumpur City Gallery, kami
pun mengisi tenaga terlebih dahulu di Resto atau rumah makan yan berada tepat
di samping Kuala Lumpur City Gallery. Namanya
“Restoran Warisan” dan beberapa bagian bangunannya tersusun atas ukiran kayu. Disini kami makan
sepuasnya dengan diiringi musik Malaysia. Kami juga sempat bercakap dengan
turis Chinese walaupun mereka nggak bisa
berbahasa Inggris ^^
wisata
belanjaaaaaaaa… of course di Sungai Wang. Awalnya saya semPat terkecoh juga,
soalnya Ayahnda bilang kalo ke Sungai Wang itu harus pake sandal biar nggak
basah saat menaiki sampan. Kebanyakan dari kami mempercayai candaan Ayahnda.
Namun.. tahukah anda? Ternyata Sungai Wang tak lain dan tak bukan hanyalah Mall
besar yang kebetulan namanya Sungai Wang
=.= ishhh.. Berbelanja di Sungai
Wang kamu nggak usah takut kehabisan uang RM, karena disini terdapat
beberapa Money Changer. Nggak hanya
itu, disini beberapa penjualnya mungkin bukan orang Malaysia (pendapat
sendiri^^) namun.. tenang saja karena mereka rata-rata mampu berbahasa Inggris
kok ;)
Setelah
cukup puas berbelanja dengan waktu yang Ayahnda berikan, kami pun bergegas
menuju Johor Bahru. Kami akan
transit di Johor Bahru, untuk
nantinya menuju Singapura melalui
jalar darat. Oia.. karena kami musafir, makanya kami shalat nya di Jamak..^^
Waktu shalat disini berbeda di Makassar sekalipun jam-nya persis sama dengan
jam Makassar. Mmmm… maksud aku, misalnya kita di Makassar shalat magribnya
pukul 06.30 p.m. Nah, kalo di Malaysia kita akan shalat magrib sekitar pukul
07.30 karena matahari akan tenggelam sejam lebih lambat dibanding di Makassar,
nah.. begitupun dengan shalat fardhu lainnya ^^. Ehm.. saya juga jarang mendengar adzan yang
berkumandang dengan keras seperti di Makassar. Selama perjalanan menuju Johor Bahru lagi-lagi kami
terkagum-kagum dengan banyaknya pepohonan di sepanjang jalan raya hehehe. Saya juga sempat mendengarkan siaran radio
Malaysia hehe.. Suaranya jernih. Namun, dari semua channel saya memutuskan
untuk membuka channel Malaysia yang berbahasa Inggris. Sekitar pukul 06.00 p.m.
sore, kami singgah di Restoran Lucky
Garden. Kakak dari travel pun telah mewanti-wanti kami kalo makan kali ini
adalah makan malam. Jadi, nggak ada lagi makan malam saat tiba di Johor Bahru^^
Kawasan tempat kami makan malam juga terdiri dari beberapa tempat makan loh,
selain itu juga ada toko seperti swalayan kecil kalo disini mungkin disebutnya…..
alfa midi kali yaa, namun kebanyakan yang dijual adalah makanan atau snack yang siap dibawa pulang
sebagai ole`ole.
Setelah
puas makan malam, kami melanjutkan perjalanan menuju Johor Bahru. Saat memasuki kawasan Johor Bahru, banyak loh bangunan-bangunan megah yang terang benderang. Bukan hanya tempat tinggal,
juga supermarket, serta tempat makan seperti McD. Malamnya beberapa kami
berjalan-jalan menuju pasar malam yang letaknya tidak jauh dari hotel yan kami
tempati. Pasar malam nya mirip-mirip senggol loh, namun disini nggak
berdesakan. Selain itu seperti memahami kebutuhan pengunjung, maka banyak pula disediakan
money changer.
Johor bahru adalah ibukota negara Johor. Sebenarnya luasnya tidak seberapa, namun bangunan-bangunannya sangat megah sehingga membuatnya terlihat luas dan megah. Hal unik lainnya adalah orang Johor lebih suka naik motor dibanding naik mobil dengan alasan untuk menghindari macet.
Pemandangan Johor di pagi hari
Inshaa Allahbersambung>> part 3
0 komentar