4th
day
Ponchai udah siap mengantar kami buat shopping
hehehehehehehehe..
Di Bangkok, saya merasa suasananya tidak begitu berbeda dengan Indonesia. Jalan raya mulai macet. Namun, ada beberapa hal unik yang akan kamu jumpai disini. Sekalipun macet, kamu nggak akan pernah dengar suara klakson seperti yang sering kamu dengar mungkin ketika macet pagi hari di Adipura, menuju Kampus Merah. Entahlah.. saya tidak begitu paham juga, macetnya tertib dan… sangat tenang. : ) Namun, tentu klakson itu akan berbunyi in emergency condition.
Di Bangkok, saya merasa suasananya tidak begitu berbeda dengan Indonesia. Jalan raya mulai macet. Namun, ada beberapa hal unik yang akan kamu jumpai disini. Sekalipun macet, kamu nggak akan pernah dengar suara klakson seperti yang sering kamu dengar mungkin ketika macet pagi hari di Adipura, menuju Kampus Merah. Entahlah.. saya tidak begitu paham juga, macetnya tertib dan… sangat tenang. : ) Namun, tentu klakson itu akan berbunyi in emergency condition.
Setelah sarapan pagi, kami bergegas menuju beberapa
tempat yang Ponchai sudah siapkan untuk kami. Perjalanan kami dimulai dengan melewati
Ramkhamhaeng university. Nah teman-teman, ini merupakan universitas
terbesar di Thailand dan juga merupakan universitas terbuka karena anak usia 15
tahun pun bisa kuliah disini. Biasanya, lulusan dari Ramkhamhaeng university memiliki prospek kerja yang baik. Penduduk
Thailand berbicara dengan menggunakan bahasa Jawa kuno yang ada saat zaman
kerajaan Sriwijaya. Beberapa tempat di Thailand sudah punya kereta rel di bawah
tanah. Di Bangkok juga kamu bakalan sering bertemu dengan biksu-biksuni. Oia.. dulunya, tukang ojek di Bangkok adalah
preman yang keluar dari penjara. Tukang ojek di Bangkok diberdayakan oleh
gubernur agar memiliki pekerjaan. Bahkan
ojek di Bangkok memiliki rompi seragam yang
beragam warnanya. Di Bangkok juga kamu bakalan ketemu dengan transportasi khas yang namanya Tek-tek
beragam warnanya. Di Bangkok juga kamu bakalan ketemu dengan transportasi khas yang namanya Tek-tek
Tek-Tek
Ramkhamaeng University
Libur sekolah di Bangkok berada pada akhir bulan
Maret kurang lebih selama sebulan yang ditandai dengan adanya pergantian kelas
baru, sedangkan libur sekolah biasa berada pada bulan oktober selama kurang
lebih 25 hari. Pendidikan SD-SMP-SMA selama 12 tahun dibiayai oleh raja, namun
dengan persyaratan jarak rumah siswa yang bersangkutan dekat dengan
sekolah-nya. Orang tua di Bangkok bahkan dianggap tidak baik jika tidak
menyekolahkan anaknya. Tahu tidak? Seragam sekolah pelajar di Bangkok hingga
SMA itu sama, atasan putih.. bawahan biru tua, kea' film A little thing called love atau Suckseed itu loohh : )
scene of "A Little Thing Called Love" Thai Popular Movie
Berbicara tentang raja Thailand, beliau adalah sosok
yang sangat menyayangi rakyatnya seperti menyayangi anak-anak. Kasih sayang
Raja pun saya pikir dirasakan sangat dalam oleh rakyatnya. Hal ini terbukti
dengan banyaknya foto-foto sang Raja di berbagai tempat seperti di jalan raya
dengan ukuran besar, di rumah-rumah, bahkan di Mall, hingga di bus yang kami
tumpangi, baik saat beliau berusia muda atau bahkan di usia nya kini yang sudah
tak lagi muda :’).
The King :)
Finally.. kami sampai di suatu tempat yang saya tak tahu namanya
apa, kurang lebih saya menyebutnya statiun karena disini kami bakalan naik
perahu kecil menuju WAT ARUN TEMPLE. Ketika
kami berada didepan suatu candi (kalo tidak salah), tepatnya di area Chaopara river, kami berkesempatan
untuk memberi makan ikan dengan melemparkannya roti. Hohohoho seru sekali
melihat mereka saling berebutan roti ^^. Ketika kami sampai di wat arun, kami pun berpencar untuk
membeli
barang-barang yang kami senangi dengan harga yang tentunya bisa dibilang terjangkau. Nah, kalo teman-teman ke wat arun, kalian bisa beli banyak barang buat ole-ole ke tanah air seperti tas, gantungan kunci, baju kaos, bros, gelang, rok, sarung, hiasan ruangan, dan lain-lain. Setelah puas keliling wat arun, kami pun bergegas menuju tempat menarik lainnya. Yup!! We’re going to take a lunch… restorannya cantik, tapi lupa namanya apa.. kalo ndak salah letaknya di dalam hotel. Nah, setelah itu barulah kita menuju Sriracha Tiger Farm and Crocodile Farm. Di perjalanan... kami sempat singgah untuk mencoba yang namanya kelapa bakar, how's taste? it's fresh.. lupa nanya sebenarnya apanya yang dibakar? soalnya saya cuman minum air kelapa dingin dalam tempurung kecil... :)
barang-barang yang kami senangi dengan harga yang tentunya bisa dibilang terjangkau. Nah, kalo teman-teman ke wat arun, kalian bisa beli banyak barang buat ole-ole ke tanah air seperti tas, gantungan kunci, baju kaos, bros, gelang, rok, sarung, hiasan ruangan, dan lain-lain. Setelah puas keliling wat arun, kami pun bergegas menuju tempat menarik lainnya. Yup!! We’re going to take a lunch… restorannya cantik, tapi lupa namanya apa.. kalo ndak salah letaknya di dalam hotel. Nah, setelah itu barulah kita menuju Sriracha Tiger Farm and Crocodile Farm.
Saya ingin sekali ke Katsesart University, universitas terbaik di bidang pertanian di Thailand, sayangnya.. agenda Ponchai nggak ada yang disitu.. kata dia, kalo nggak salah letaknya di bagian utara Bangkok :') never mind^^
Chaophara River
Watarun Temple
Sriracha
Tiger Zoo dikunjungi oleh banyak turis, kebanyakan yang kami
lihat adalah turis beretnis Chinese, namun ada juga sih yang muka-muka Western
^^. Disini kamu bisa lihat seorang wanita cantik yang baju bagian perutnya
dipenuhi dengan kalajengking, atau tiger yang menyusui di ibu babi, buaya yang dipancing buat makan, atraksi seorang laki-laki dan wanita yang bermain dengan buaya. Beberapa aksi yang
mereka lakukan seperti menaruh tangan atau kepala di dalam mulut buaya, menarik
ekor buaya, dan lain-lain yang bikin kita berteriak keras. Hehehe. Atraksi tak
cukup sampai disitu, kami juga sempat melihat atraksi beberapa harimau dengan
pawangnya yang sedang melintasi lingkaran api, atau memberi salam kepada
penonton, dan lain sebagainya.
Fine.. mulai
sore, tempat berikutnya yang kami kunjungi adalah The World Biggest Gems Factory yang terletak di Pattaya-Thailand. Ini adalah salah satu tempat yang
menakjubkan yang saya kunjungi di Thailand. Awalnya kami diajak untuk menaiki
kereta yang memiliki jalur terowongan yang sangat gelap, yang di dalamnya kamu
bakalan berhenti di tiap-tiap pos. Tiap-tiap pos itu akan menerangkan proses
pembuatan berlian atau perhiasan yang dimulai dari penemuannya-penambangannya
di daerah bekas gunung berapi, lalu selanjutnya kalo khofiyaa nggak salah ingat
adalah proses penyortiran, serta pemahatan, yang beberapa diantaranya
ditayangkan dalam bentuk 3D. Sayangnya, saya nggak punya gambar dalam
terowongan itu.. soalnya, dilarang ngutip gambar sama kakaknya ^^ Di ujung
pemberhentian kereta, kita akan melihat langsung proses pemahatan berlian atau
perhiasan tadi.. Subhanallah keren. Gems
Gallery sebagai salah satu pemasok perhiasan terbesar tentunya sudah punya
ISO loh alias sertifikat yang menyatakan bahwa perusahaannya itu ramah
lingkungan atau nggak ngasih bad impact terhadap
lingkungan. Setelah melihat proses pemahatan perhiasan tadi, kami pun diarahkan
menuju gallery perhiasannya. Nah, disini akan banyak perhiasan yang ditawarkan
baik itu cincin, kalung, gelang, anting, tentu dengan permata asli yang
beraneka ragam bentuk dan warnanya. Harganya pun bervariasi, mulai dari dibawah
satu juta rupiah hingga di atas satu juta rupiah, bayar nya pun bisa pake dollar USA. Nah, buat yang sayang mama.. Gems Gallery dapat menjadi salah satu
alternatif kamu J. Namun, sekalipun nggak mau belanja
perhiasan, ini salah satu di tempat yang nggak ada salahnya kamu kunjungi untuk
menambah pengetahuan kamu terkait dunia perhiasan, karena disini.. bener-bener
O R I G I N A L . Bukan hanya perhiasan-permata, disini juga menjual aksesoris
seperti dompet, dasi, hingga tas khas Thailand yang sangat unik, juga ada
pakaian-pakaian
tebal-buat musim dingin-musim salju dengan motif yang lucu-lucu dan sering kamu jumpai di drama Korea hehe. Harganya juga bervariasi loh, tas-tas cantik itu bagi saya harganya terbilang terjangkau kalo nggak salah 200 Baht J
tebal-buat musim dingin-musim salju dengan motif yang lucu-lucu dan sering kamu jumpai di drama Korea hehe. Harganya juga bervariasi loh, tas-tas cantik itu bagi saya harganya terbilang terjangkau kalo nggak salah 200 Baht J
Sehabis shalat, kami singgah di suatu resto untuk
makan malam. Ketika acara makan malam sudah selesai, satu per satu dari kami
keluar dari resto untuk menikmati suasana malam Pattaya yang sangat gemerlap.
Beberapa peserta tour pun ada yang sempat berfoto dengan waria-waria cantik
Thailand yang kebetulan saat itu akan diadakan pentas Cabaret yang tempatnya bersebelahan dengan resto dinner
kami. Namun, kami nggak sempat untuk
nonton Cabaret karena tiketnya terbilang mahal sih, so kami pun memutuskan
untuk langsung beristirahat di salah satu hotel
di Pattaya hehehehehehehehe. Ponchai pun menasehati kami untuk nggak sembarang singgah di tempat-tempat di Pattaya. Hotel yang kami tempati pun telah di setting lokasinya agar agak jauh dari gemerlapnya malam Pattaya, yang dianggap nggak cocok bagi peserta tour yang kebanyakan adalah siswa-siswi SMA. But, syukurlah hotelnya cantik dan… tidak mengecewakan. Oia.. beberapa dari kami merasakan suasana Pattaya ini seperti suasana Bali, yang dikunjungi dengan turis, juga ada pantainya juga loh. Kamu juga bakalan mudah mendapatkan money changer disini. Satu tempat yang menurut ku juga sangat mudah dijumpai adalah tempat massage.
di Pattaya hehehehehehehehe. Ponchai pun menasehati kami untuk nggak sembarang singgah di tempat-tempat di Pattaya. Hotel yang kami tempati pun telah di setting lokasinya agar agak jauh dari gemerlapnya malam Pattaya, yang dianggap nggak cocok bagi peserta tour yang kebanyakan adalah siswa-siswi SMA. But, syukurlah hotelnya cantik dan… tidak mengecewakan. Oia.. beberapa dari kami merasakan suasana Pattaya ini seperti suasana Bali, yang dikunjungi dengan turis, juga ada pantainya juga loh. Kamu juga bakalan mudah mendapatkan money changer disini. Satu tempat yang menurut ku juga sangat mudah dijumpai adalah tempat massage.
Keesokan harinya setelah sarapan pagi, saya dan beberapa adik SMA dari peserta tour
memanfaatkan waktu yang tersisa untuk menikmati fasilitas free internet yang
disediakan oleh hotel yang kami tempati semalam^^. Beberapa menit kemudian,
kami pun menuju kalo nggak salah namanya TRIANGLE
BEE FARM. Disini kami melihat tawon, lebah dengan inangnya, serta madu yang
dihasilkannya. Selain itu, kami juga menerima pemaparan tentang produk yang
mereka tawarkan yakni madu (berkhasiat bagus terkait masalah sendi, menstruasi
tidak teratur, sariawan, dll), propolis, dan royal jelly, serta pemaparan
tentang madu asli. Madu asli jika botol kemasannya dibalik, maka tidak akan ada
pengendapan. Selain itu, jika dicampurkan dengan air pada suatu wadah akan
berbentuk kotak-kotak. Beberapa dari kami pun sempat membeli royal jelly asli
yang dipercaya dapat menambah stamina, memperbaiki tekanan darah, tinggi badan,
dan beberapa khasiat + lainnya untuk kesehatan.
it's monorel train... u can see that from MBK
Perjalanan di Pattaya pun telah berakhir, kami pun
bergegas kembali ke Bangkok, karena esok adalah hari yang di tunggu yo! Back to
tanah air… semakin mendekat. Namun, kami sempat rehat untuk makan siang dan men-jamak shalat
di salah satu rumah makan halal yang ada di area dekat Bangkok. Akhirnya sebelum bener-bener sampai di Hotel tepatnya di Bangkok, ternyata masih ada satu agenda terakhir di MBK >> semacam Mall hehe. So pasti ini agenda buat shopping namun, saya tidak banyak berbelanja disini karena… takut koper overload xD
di salah satu rumah makan halal yang ada di area dekat Bangkok. Akhirnya sebelum bener-bener sampai di Hotel tepatnya di Bangkok, ternyata masih ada satu agenda terakhir di MBK >> semacam Mall hehe. So pasti ini agenda buat shopping namun, saya tidak banyak berbelanja disini karena… takut koper overload xD
Akhirnya alhamdulillah kami sudah tiba di hotel yang
pertama kali kami tinggali ketika tiba dari Singapore. Disini kami … packing..
dan melepaskan lelah, untuk malam terakhir di Thailand :’)
Pukul 03:00 a.m., dengan mengucapkan
bismillahirrahmanirrahim.. we’re going to
Suvarnabumhi airport. Whoaa. Akhirnya perpisahan dengan Ponchai telah
tiba. Sedih rasanya mendengar, melihat tawa cekikikan khasnya untuk terakhir
kalinya. Beliau.. mengantar kami hingga lift terakhir, bye Ponchai.. thanks for
guiding us, hope we’ll meet in other nice moment :’)
WELCOME TO INDONESIA .. @soetairport.
alhamdulillah :))