Ingin ku ringankan bebanmu.. adakah cara yang tepat?
Langit baru
saja menumpahkan limpahan keberkahannya
Bagi seluruh
penduduk bumi dengan sejuta cerita kepenatannya
Ada jutaan
umat
Ada jutaan
cerita
Seiring turunnya
hujan pertama di november ini
Kuhaturkan padamu
kebimbangan yang tengah melanda fikiranku
Tentang janji
yang mungkin disalahartikan
Tentang janji..
yang kau pegang hingga detik ini
Yang nyaris telah
membuat kamu menitikkan air mata
Tentang persahabatan
yang aku tak mau putus karena janji yang sulit aku artikan
Aku ingin
membantu
Aku ingin
meringankan beban yang mendera fikiranmu
Tapi sekali
lagi aku tak ingin terikat
Dan dengan
ini aku pastikan bahwa..
Walau doaku
senantiasa mengiringi perjuangan mu
Namun..
langkah kakiku tak dapat kupastikan akan mengawalmu 100% hingga kau turun, dan kembali menikmati lega-nya tidur di malam hari
Yang dianggap
keramat bagi sebagian orang
Sedih kala
kau merasa berjalan sendirian
Kala kau
merasa.. dirimu bagai dijadikan
tumbal tanpa alasan yang jelas
Dan pada
akhirnya kau merasa tak punya siapa-siapa,
Merasa dijatuhkan
di lubang yang dalam.. gelap .. seorang diri
Aku ingin
menggenggam sedikit bebanmu
Namun..
batinku hingga detik ini.. yah..! hingga tahun ketiga ini..
Tak cukup
kuat untuk berdiri tegak dalam lingkaran keluarga ini
Entahlah..
Jiwaku seolah
menolak untuk meletakkan seutuhnya suka duka di rumah ini
Tapi tolong jangan
kau salah artikan
Sekali lagi
jangan
Mungkin kau
tanyakan kemana arti solidaritas yang selama ini selalu diagung-agungkan
Atau bahkan
tingkahku bagai seorang pengkhianat dalam benakmu
Oh tidak..
Jangan sampai
Aku hargai
setiap cinta yang telah diberikan
Aku syukuri untuk
semua dekapan hangat yang telah menyelimuti diri
Terima kasih
atas sapaan ramahmu
Atas segala
uluran tangan mu wahai kakanda.. wahat saudara saudariku
Namun maafkan
jiwa yang labil ini.. belum bisa memberi seutuhnya
Ada yang
berbeda
Antara aku
dan kamu
Sesuatu yang
aku yakin tak sepaham denganmu
Ahh.. aku
sedih untuk membahasnya lagi..
Bahwa walau aku tepat disampingmu..
aku tak bisa
berpijak terlalu lama
Aku, kamu,
dan kalian..
Setiap kita
punya tempat atau situasi atau kondisi tertentu yang bisa membuat kita seolah
berkata
“bismillah. Disinilah
saya akan berproses” dan “inilah.. disinilah..”
Aku tak
dapat merasakan seutuhnya.. hingga tahun ketiga.. hingga generasi baru
berdatangan.. hingga para sarjana muda.. satu per satu pergi melanjutkan hidup
dan perjuangannya
Berbeda denganmu..
Mungkin separuh
bahkan hingga hampir seluruh jiwaku seolah berkata.. ini bukan yang tepat
bagiku
Aku ingin
menggenggam sebagian bebanmu
Mungkin dengan
cara yang berbeda
Mungkin tak
harus jalan bersama, walau ku tahu kau akan menganggapnya hanya sebuah bualan
kosong tak nyata
Nyatakan padaku..
Ada kah yang
bisa aku lakukan..?
Hingga
setidaknya bisa sedikit mengobati luka hatimu
Yang sakit
nya bahkan terlalu sakit untuk aku bayangkan
Adakah jalan
yang bisa aku lalui?
Walau tak
bisa seutuhnya menjamin keringnya tangisan di pelupuk matamu
Maafkan
Tolong maafkan
Kaki yang
terlanjur melangkah namun terlambat menyadari
Lisan yang
mungkin terlanjur berucap namun terlambat memahami
Maafkan saudarimu
ini
Aku hanya
ingin kau.. dan kalian tahu
Bahwa walau
hampir seluruh jiwaku nyaris mati rasa di rumah ini
Namun, ada
bagian lain di hati ini yang selalu
mendukungmu.. walau hanya sebatas doa.. walau tak bisa total untuk melangkah
bersama
Ada bagian
lain.. yang juga meneriakkan suaranya, “tolong jangan putuskan tali persaudaraan
kita.. sekarang hingga di masa depan .. hingga akhir”
0 komentar