Industri Minyak Jarak dan Pemanfaatan Limbahnya.

by - 9:01 AM




Penggunaan bahan bakar minyak terus meningkat setiap tahunnya. Sementara penyediaan minyak bumi semakin terbatas. Hal tersebut mengakibatkan harganya menjadi tinggi, sehingga cukup mencekik bagi para konsumen khususnya konsumen yang notabene-nya berekonominya rendah. Selain harga yang mencekik, penggunaan bahan bakar yang berasal dari fosil juga dapat mengakibatkan terjadinya efek rumah kaca. Gas rumah kaca yang dihasilkan dari hasil pembakaran akan menghasilkan gas karbon dioksida, yang dilepaskan ke atmosfir. Hal tersebut menghalangi panas yang akan meninggalkan bumi sehingga suhu bumi pun menjadi tinggi.
Mengantisipasi hal tersebut, telah banyak dimanfaatkan bahan bakar pengganti yang berasal dari tumbuhan. Bahan bakar yang berasal dari tumbuhan biasanya disebut biofuel. Biofuel adalah bagian dari biomassa. Menggunakan biofuel walaupun penggunaannya sebagai bahan bakar menghasilkan karbon dioksida, namun gas tersebut akan diserap kembali oleh tumbuhan sehingga tidak tertimbun di atmosfir. Hal tersebut tertuang dalam Intruksi presiden No. 1Tahun 2006 tentang penyediaan dan pemafaatan bahan bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain.
Produk utama tanaman jarak pagar adalah minyak mentah jarak pagar/CJO (crude jathropa oil) yang dapat digunakan sebagai pengganti minyak tanah. Namun sebaiknya menggunakan kompor bertekanan (sumbu sedikit diubah). Dapat juga menggunakan kompor biasa, namun ada takaran tertentu karena minyak mentah jarak pagar lebih kental daripada minyak tanah, sehingga sulit sumbu kompor biasa untuk menyuplai minyak ke api.
Selain minyak jarak pagar mentah, produk utama lainnya adalah minyak murni jarak pagar/PPO (pure plant oil), yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar mobil (petrosolar/solar/biodiesel). Efeknya mesin mobil lebih awet, dan kurang emisi. Dapat juga digunakan untuk mesin putaran tinggi seperti genset, mesin pompa air, mesin penggerak traktor tangan, pengeringan teh, dan mesin penggerak kapal nelayan. PT PLN bahkan menggunakannya sehingga menurunkan biaya Rp300/kWh.
Produk utama dari dari tanaman jarak pagar adalah minyak. Namun, kadar minyak jarak hanya 25-35%, dan potensi yang tidak terpakai sekitar 75-65%. Sungguh disayangkan jika potensi tersebut terbuang percuma menjadi limbah yang merepotkan masyarakat, tidak dimanfaatkan.

Produk pendamping dari limbah produksi minyak jarak yaitu, Biobriket.  Biobriket adalah bahan bakar berwujud padat yang terbuat dari bungkil dan slugde yang dihaluskan, dan dicampurkan bersama arang sekam/kulit padi, dan larutan pati (tapioka), lalu dicetak dan dikeringkan. Bungkil adalah sisa bahan yang diperoleh dari pengepresan minyak dari kernel/biji jarak, bisa dikatakan ampas. Penggunaan Biobriket lebih hemat daripada minyak tanah atau briket batu bara, hanya dengan Rp 750/kg (40-50 buah briket) sudah dapat digunakan untuk memasak, asap yang dikeluarkan relatif sedikit, dan menghasilkan panas yang tinggi.
Produk pendamping kedua adalah pupuk organik. Pupuk organik juga berasal limbah minyak jarak pagar yaitu, sludge (cairan lumpur) dan bungkil yang telah didaur ulang.Kandungan hara pupuk organik dari minyak harak pagar lebih tinggi daripada kotoran sapi dan ayam. Namun, dapat juga dicampur dengan kotoran hewan untuk menambah kandungan nitrogennya, dicampur dengan abu limbah kelapa sawit untuk menambah kadar fosfornya, serta campuran dari daun-daun, ranting, atau dahan sisa pemangkasan. Pupuk organik dapat digunakan kembali untuk penanaman tanaman jarak pagar.
Produk pendamping ketiga adalah pemanfaatan limbah sebagai media pertumbuhan jamur. Bungkil jarak banyak mengandung protein, dan dicampur dengan kayu serta ranting sisa pemangkasan jarak pagar. Jamur yang dapat ditumbuhkan diantaranya adalah jamur tiram, dan  jamur Ling Zhi yang digunakan sebagai obat.
Produk pendamping kempat adalah pakan ternak. Bungkil jarak kembali dapat digunakan karena kandungan proteinnya yang tinggi. Namun harus dipanaskan atau diekstraksi terlebih dahulu utnuk menghilangkan racunnya, saat di ekstraksi akan menghasilkan pakan ternak yang siap dikonsumsi, dan menyisakan minyak organik yang dapat digunakan sebagai insektisida.
Produk pendamping kelima adalah biogas. Biogas juga dapat dimanfaatkan sebagai pengganti minyak tanah. Bahan biogas jarak pagar terdiri atas bungkil jarak, dapat ditambahkan buah jarak, limbah pertanian, dan kotoran sapi. Manfaat biogas yaitu lebih ramah lingkungan, mudah dioperasikan, tidak berasap, tidak bau, tidak bikin sesak napas, dan tidak pedih di mata. Namun jika biogas masih terasa mahal, bisa juga dimanfaatkan kantung polietina yang 90% badannya di kubur di tanah dan diisi dengan bahan, atau dapat juga menggunakan drum bekas minyak tanah yang kuat, tebal, yang telah dicat (agar tidak berkarat), dan anti bocor. Biogas dapat digunakan sebagai penerangan, cukup mengubah sedikit struktur lampu petromax. Selain dihasilkan dalam proses pembuatan minyak jarak pagar, biogas menghasilkan keluaran yang disebut sludge. Sludge ini telah mengalami fermentasi selama berada dalam digester (tabung besar biogas). Sludge padat dapat diolah menghasilkan pupuk organik padat. Sludge  dapat diserap tanaman, dan sebagian mudah terurau. Sludge cair dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair dan di Jepang dan Cina telah dimanfaatkan untuk mengembangkan Chorella, dan Spirulina (ganggang bersel satu) yang menghasilkan makanan yang bernilai gizi yang sangat tinggi.
Produk pendamping keenam adalah sabun mandi. Di Afrika pembuatan sabun mandi sangat menyerap tenaga kerja. Sabun mandi berkomposisikan minyak jarak pagar mentah maupun murni, minyak kelapa, air, pati, dan limbah pabrik biodiesel. Ada tiga jenis sabun, diantaranya adalah sabun opaque (sabun mandi), dan sabun transparan (sabun kecantikan dan pembuatan ornamen). Lebih disarankan untuk pembuatan sabun mandi, karena untuk sabun kecantikan bahan baku susah diperoleh di pedesaan.
Produk pendamping ketujuh adalah sabun aroma terapi. Komposisi bahan sama dengan sabun mandi namun, pada aroma terapi menggunakan pewangi-pewangi  yang memiliki fungsi-fungsi tertentu.
Produk pendamping kedelapan adalah sabun cuci piring dan pakaian. Komposisinya pun hanya sedikit berbeda dari pemanfaatan untuk dua sabun sebelumnya. Sabun cuci yang dibuat adalah sabun cuci batangan, dan sabun colek.
Produk pendamping kesembilan adalah pemanfaatan pada batang, rantinf, tempurung, dan daun tanaman jarak pagar. Serat kayu yang dimiliki dapat menghasilkan pulp kertas. Tempurung biji kernel dapat diolah menjadi arang aktif yang harga pemasarannya lebih mahal daripada biodiesel (kualitas lokal). Daun dapat menjadi pakan bagi ulat sutra emas (hama pada mangga, kakao, jambu mete, dan kenari), dan sebagai obat batuk, demam, cacingan, gusi bengkak, dan penyubur rambut.





Ringkasan oleh khofiyaa
Sumber: 
-Internet-
-Meraup Untung dari Jarak  Pagar (book maaf yaa.. ini baru d posting tapi bukunya sudah di balikin ke perpus, dan saya belum sempat menulis dapusnya, mianhae...)-


 

You May Also Like

0 komentar

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut