sourch image: premdeepmann.deviantart.com
Air
mata itu belum mengering
Dia
sering mengalami ketidak adilan hidup
Sepertinya
bahasaku begitu baku ya..?
Tapi
mungkin saja itu sangat adil dimata Tuhan
Sejak
dulu hingga kini..
Dia
sangat terkenal karena amarahnya yang tidak terkendali. Bukan hanya itu,
sikapnya yang mudah tersinggung dan menyakiti siapapun terkadang membuat saya
berpikir “mungkin benar jika ketidakadilan itu sedikit banyak nya dia rasakan”
Namun..
usia masih sangat belia
Aku
tak tahu apakah ini karena jiwa tertua yang tak mampu memahami atau mengambil
hati, atau bahkan sangat berpegang teguh pada ego masing-masing?
Aku
benar-benar kebingungan
Bolehkah
aku diamkan saja? Aku benci jika ini berlarut-larut..
Sedikit
kasihan.. memaafkan terkadang mudah sekali.. apakah melupakan juga begitu
mudahnya?
Apakah
bekas nya juga mudah sembuh?
Rasa
sakit itu..
takut
jika telah melukai hati
Merusak
pikiran
Mempengaruhi
kelakuan
Bagaimana
jika dewasa nanti?
Dia
merasa menjadi seorang korban.. orang yang paling sakit, kala semua orang
menyalahkannya.. walau terkadang dialah pencipta masalah itu
Wallahu’alam
Aku..
aku hanya menebak isi hatinya
Usia
belia.. wajar saja dia menangis seperti anak kecil..
Kasihan..?
iya terkadang kasihan juga.. tapi kembali lagi pada alasan sebelumnya
Tapi
aku yakin betul dia anak yang pintar
Hanya
itu saja
Apakah
kemegahan dunia telah membuatnya merasa, bahwa segala yang dilakukannya adalah
benar dan baik?
Atau
logikanya membuatnya memandang segala yang dilakukannya benar?
Tak
ingin disalahkan..?
I’m
getting worried
Tuhan...
lembutkanlah hati yang membatu
Engkaulah
pemegang mutlak hati yang membatu itu
Adakah
yang dapat aku lakukan untuk melembutkan hati yang telah membatu...
Apakah
hatiku bahkan telah membatu hingga sulit
melembutkan hati yang lain..
Engkau
pasti punya solusi jitu
Tolong
aku
Tolong
dia