Kurang baik apa Tuhanku, hingga diri ini tak mampu bersyukur?

by - 11:12 AM

Segalanya telah tertuang dalam kitab Lauh Mahfudz-Nya
Dia mengetahui segalanya hingga kata hati di dalam dada
Segala kebutuhan aku rasa telah tersedia, terbilang lengkap
Alhamdulillah
Alhamdulillah
Alhamdulillah
Alhamdulillah
Segala syukur tak pernah habis terucap…
Kala roda itu berada diatas
Karunia itu datang…,
Memiliki pakaian, memiliki barang lainnya yang orang lain mungkin masih kesulitan untuk memenuhinya
Dapat berganti kapanpun suasana hati  berubah-ubah
Dapat memilih bagaimanapun kondisi tempat yang ingin dituju
Subhanallah.. Maha Suci Allah atas karunia-Nya, atas segala titipan-Nya
Sekali lagi…
Alhamdulillah
Saat ini..
Tuhanku masih meneguhkan hatiku di atas agamaNya
Saat nanti… aku tak tahu.. semoga agama ini senantiasa terikat dengan hatiku, aamiin
Alhamdulillah
Tuhanku masih memberiku kesempatan untuk menuntut ilmu agama kala orang lain mungkin berpikir 1000 kali untuk ikut bergabung.. (semoga kita senantiasa dimudahkan menerima, mehamami, dan mengamalkan kebaikan aamiin)
Semoga Allah senantiasa memberi hidayah padamu, padaku, pada kita semua
Dan.. dimudahkan untuk menggapainya
Rasanya nikmat dunia telah tercicipi
Manisnya hidup berkecukupan telah menggelorakan hidup
Kala itu terjadi, tidak! Bukan kala nikmat itu telah terasa, namun juga sebaliknya.
Syaithan tentu saja tak akan pernah berhenti menggoda manusia, senantiasa menyeru untuk berbuat maksiat, hingga akhirnya tanpa disadari… telah jauh terjatuh dalam sumur dosa, wana’udzubillah mindzalik
Hingga penyesalanpun datang..
Penyesalan..
Walaupun penyesalan adalah tanda bahwa hati masih tersisa rasa bersalah, masih tersimpan iman..
Aku harap penyesalan itu mengarahkan pada kebaikan, pada perbaikan,
Bukan pada keterpurukan….
Terpuruk dan menjadi semakin jauh.. jauh.. jauh.. dari-Nya
Di tengah-tengah terukirnya senyum indah tanda bahagia
Ditengah-tengah datangnya karunia Tuhan tanpa henti…
Godaan itu tak kuingkari kadangkala menghampiri
Di kala tren yang katanya “hijab” itu mulai melanda
Tentu saja aku menjadi salah satu kaum hawa yang kadangkala mulai berkhayal macam-macam
Astaghfirullah
Astaghfirullah
Astaghfirullah
Kembali berpikir, berpikir, merenung, sebanyak-banyaknya
Sebanyak-banyaknya mengingat-Nya..
Bagaimana mungkin aku yang telah tahu bahwa..
Hijab itu adalah penutup aib (aurat) wanita..
Adalah…. Pelindung wanita agar tidak diganggu
Bahwa.. tabarruj(menampakkan perhiasan dan kecantikan; berhias; memakai wewangian) itu tidak diperbolehkan kecuali dihadapan mahram
Bagaimana mungkin aku tega menaikkan hijabku kala Tuhan memintaku menurunkannya hingga menutupi dada?
Bagaimana mungkin aku tega memakai kain tipis itu untuk menutupi rambut dan leherku?
Bagaimana mungkin aku futur nikmat kala segalaNya telah Tuhan penuhi?
Sudikah aku tergolong hamba yang tak pandai bersyukur?
Nafas.. kesehatan.. uang.. keluarga.. tempat tinggal.. makanan.. pakaian.. teman.. ilmu agama.. bagaimana mungkin aku tega melanggar perintah Tuhan kala nikmat-Nya tak henti-hentinya mengalir?
Kala kasih sayang-Nya senantiasa membelaiku?
Kala Dia senantiasa hadir kala ku merasa terpuruk, rapuh, kosong, dan sendirian?
Bagaimana mungkin aku tega memakai penutup kepala yang tidak sesuai dengan yang diperintahkannya….? 
Bagaimana mungkin nafsu masih aku perturutkan kala firman Tuhanku telah jelas didalam Kalamullah-Nya?
Bagaimana mungkin aku tega.. berupaya semaksimal mempercantik fisik dihadapan semua manusia, dan bertabarruj layaknya kebiasaan wanita jahiliah terdahulu, kala Tuhanku senantiasa mengeluarkan firman-firmanNya untuk aku turuti agar aku senantiasa terjaga dari pandangan jahil?
Kurang baik apa Tuhanku?
Aku.. tak bisa berkata bahwa hijab yang menurut kebanyakan orang  mengatakan hijab gaul 100% salah.. semua tergantung penempatannya.. karena aku tak bisa mengikrarkan diri untuk tidak memakainya, mungkin aku akan menggunakannya di hadapan mahramku, dihadapan orang yang layak melihat keindahanku.. menggunakannya dimoment-moment tertentu yang itupun, bukan untuk umum… bukan untuk dinikmati oleh setiap pasang mata.. sekalipun didepan umum, aku akan mencoba untuk tidak melanggar syariat Tuhanku.. mencoba untuk tidak menjadi mencolok.. tidak menjadi yang paling mengundang perhatian.. seminimal mungkin aku akan berusaha untuk tidak menyentuhnya, hingga pada akhirnya.. tak pernah sama sekali…
Karena pada hakikatnya..
Hijabku adalah pelindungku
Batasan itu telah ada
QS Al-Ahzab(33) : 59
“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu,  dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”.

QS An-Nuur (24): 31 
“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung  ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya  yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.”
Hijabku… adalah upayaku menjaga diriku dari tatapan-tatapan orang yang ada penyakit didalam hatinya
Namun, bukan berarti memakai hijab syar;’I itu tidak indah
La ! tidak sama sekali…
Indah .. bukan semata karena keindahan fisik
Namun, diiringi oleh indahnya perangai, perkataan, dan pribadinya..
Dan.. Memakai hijab sesuai tuntutan alQur’an
Subhanallah..
Tak salah jika ingin terliihat cantik, aku rasa itu manusiawi terlihat baik dihadapan manusia
Namun, aku rasa.. ada batasannya..
Batasan itu telah ditetapkan oleh-Nya
Mereka (syaithan) pun memulai berbagai aksi nyata untuk menurunkan kualitas iman
Sedikit demi sedikit aku mulai merasakan godaan itu
Batasan itu telah ditetapkan oleh-Nya
Batasan itu sekali lagi telah ditetapkan oleh-Nya
Maka.. masihkah ingin melanggar batasan itu? batasan yang Allah buat  dengan tujuan untuk memualiakan kita? Untuk menjaga kesucian kita?
Aku yakin… yakin sekali..
Keindahan itu , kecantikan itu masih akan terus bersinar.. karena aku merasa dengan adanya batasan itu… Tuhanku ingin berkata.. bahwa kecantikan itu bukan semata kecantikan fisik, namun yang utama adalah kecantikan hati, kecantikan yang dibaluti oleh takwa… kecantikan yang dimiliki oleh wanita sholehah
kecantikan fisik itu tidak abadi.. namun kecantikan hati Insya Allah akan senantiasa membekas di setiap hati yang telah merasakan kebaikan dan keindahannya..
Maha suci Allah yang menghalalkan kecantikan wanita hanya pada orang yang layak..
Maka masihkah aku tega melanggarnya kala hidayah itu telah datang?
Aku tak mau.. Tuhanku mencabut hidayah itu
Dan tergolong hamba yang kala hidayah itu dicabut, aku akan kesulitan menjalani hidup karena tak ada lagi petunjuk-Nya, tak ada lagi cahaya dari-Nya dan tentu saja tanpa kehendak-Nya.. tak seorangpun dapat memberikan petunjuk
Maka..
Aku memutuskan
Untuk memilih…
Mencoba dan terus mencoba menjadi wanita sholehah..
Memakai penutup kepala yang benar, memakai khimar syar’I dan senantiasa memperbaharui diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik..
Bukan sok suci, tapi yang berbuat baik lebih
Memperbaharui diri, ilmu, hati, insya Allah… hingga akhirnya dapat memakai hijab syar’I, jilbab syar’I seperti perkataan-Nya di QS 33:59 :’) :’) :’)
sebagai bentuk syukurku.. sebagai bukti cinta hamba yang mencoba menjadi hamba yang sholehah.. aamiin
Tuhan
Aku tahu imanku kadang naik kadang turun
Mohon perbaharui iman kami,
Sungguh.. Engkaulah pemilih hati ini
Engkaulah yang dapat membolak-balikkan hati
Maka teguhkanlah hati kami diatas agama-Mu
Bimbing kami menjadi hamba yang pandai bersyukur
Ya Allah… bombinglah agar hati ini senantiasa dijauhkan dari noktah hitam,
senantiasa mengingat dan dekat pada-Mu
aamiin
END

You May Also Like

0 komentar

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut